Virus Corona Jateng
Pandemi Corona, 1.500 Pekerja di Salatiga Dirumahkan
Pandemi virus Corona (Covid-19) membuat sejumlah perusahaan di Kota Salatiga terpaksa merumahkan sebagian pekerjanya
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pandemi virus Corona (Covid-19) membuat sejumlah perusahaan di Kota Salatiga terpaksa merumahkan sebagian pekerjanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Salatiga Budi Prasetyono mengatakan sampai hari ini tercatat ada sebanyak 1.500 orang pekerja yang di PHK maupun dirumahkan.
"Jumlahnya dari awal bulan April lalu sekitar 1.000 orang, sekarang sudah bertambah sebanyak 500 orang," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (29/4/2020)
Menurut Budi, dari total 1.500 orang korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat mewabahnya virus Corona berasal dari 24 perusahaan di Salatiga dan pekerja informal.
Ia menambahkan, Disnaker Kota Salatiga dalam kasus ini diakuinya tidak dapat berbuat banyak maksimal hanya bisa memberikan himbuan secara resmi kepada pengusaha agar tidak melakukan PHK dan merumahkan.
"Hanya saja apabila sudah ditempuh dengan berbagai upaya tetap melakukan PHK atau merumahkan perusahaan diminta memberikan hak-hak bagi pekerja sesuai ketentuan," katanya
Dikatakannya, ditengah pandemi virus covid-19 jajarannya terus mendata para pekerja korban PHK yang dirumahkan dan mengusulkan mendapat jaminan lewat program Kartu Prakerja melalui Disnaker Provinsi Jawa Tengah.
Pihaknya menyatakan, Disnaker Salatiga memberikan layanan dan informasi kepada masyarakat apabila kesulitan mendaftar Kartu Prakerja secara online.
Di luar itu, para korban PHK juga diusulkan mendapat bantuan berupa sembako ke dalam warga terdampak Covid-19.
"Sembako sendiri untuk tahap pertama sudah diserahkan sebelum puasa dan tahap kedua akan segera dikirim," ujarnya
Terkait warga Salatiga yang telah mendaftar Kartu Pra Kerja dan dinyatakan lolos diakuinya sulit untuk dideteksi lantaran informasi terpusat di Jakarta. Secara umum, dari Jawa Tengah lanjutnya telah lolos sebanyak 13.555 orang. (ris)