Berita Jateng
2 Usulan Ganjar Pranowo Agar Buruh Tak Kena PHK: Pengurangan Jam Kerja dan Rasionalisasi Pembayaran
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usulkan 2 pilihan solusi sementara agar buruh tak kena PHK. Pengurangan Jam Kerja dan Rasionalisasi Pembayaran.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berharap ada kompromi dari buruh dan pengusaha terkait virus corona yang saat ini mewabah.
Dengan adanya kompromi, Ganjar menilai akan ada solusi agar nantinya tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Artinya pemerintah bisa memfasilitasi buruh dan pengusaha ngobrol, berkompromi satu meja."
"Memang saat ini sulit."
"Tapi dengan kompromi itu jangan sampai adanya PHK," jelasnya di Rusunawa Gedanganak, Kabupaten Semarang, Jumat (1/5/2020).
• Viral Komentar Kocak Gibran Retweet Unggahan Foto Jokowi Wisuda di UGM: Dapet Ducati
• Takmir Masjid di Banyumas Ini Akan Robohkan Masjid, Kecewa Imbauan Ibadah di Rumah, Bupati kaget
• Viral Pria Ini Nekat Pulang Kampung Jalan Kaki 428 Km karena Kangen Anak, Sepatu Rusak di Tol
• Cerita Pasutri Asal Sragen Ciptakan Aplikasi Ojek Online Joxi, Belajar Otodidak Tidak Ikut Pelatihan
Menurutnya saat ini sudah ada solusi sementara yang dapat dilakukan yaitu pengurangan jam kerja.
Buruh juga dapat dirumahkan dengan rasionalisasi pembayaran.
"Solusi-solusi itu untuk menghindari adanya PHK," lanjutnya.
Ganjar mengatakan, untuk buruh yang terdampak PHK dan dirumahkan, diberikan bantuan paket sembako dari Korpri.
Sembako itu sebanyak 300 paket kepada buruh terdampak PHK dan dirumahkan yang tinggal di Rusunawa Gedanganak.
"Paling tidak selama sebulan bisa membantu mereka yang terdampak PHK ataupun dirumahkan," kata dia.
Ganjar menjelaskan, sembako tersebut per paket seharga Rp 200 ribu.
Paket sembako itu terdiri dari beras 10 kilogram, gula pasir, minyak goreng, ikan, juga mie instan.
"Cara gotong royong sedang kami komunikasikan ke perusahaan."
"Yang jelas buruh-buruh tetap bisa berkecukupan sehari-hari," imbuhnya.