Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

2 Pemudik Palembang Menolak Dikarantina di Rumah Hantu Sragen, Pilih Isolasi dalam Bangunan Kosong

Dua pemudik dari Palembang menolak dikarantina di rumah angker Desa Sepat Sragen. Mereka memilih isolasi mandiri di rumah kosong milik orangtua.

Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani
Tampak depan rumah isolasi Covid-19 Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Setelah tiga pemudik di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen merengek minta dipulangkan, dua pemudik pilih karantina di rumah kosong milik saudara.

Kedua pemudik tersebut pulang dari Palembang pada (25/4/2020) lalu dan akan pulang di Dukuh Selorejo, Desa Sepat Kecamatan Masaran.

Keduanya memilih karantina rumah kosong milik saudaranya akibat kabar rumah karantina berhantu yang disediakan tim satgas Covid-19 Desa Sepat.

Hasil Swab Karyawan Sampoerna Bikin Pihak RS Kaget:Tak Seperti biasanya, Bukti Corona Sangat Menular

Bayi 40 Hari Meninggal Sesak Nafas Usai Diajak Kondangan di Kudus, Ada Tamu Undangan dari Zona Merah

Mahmud Mendadak Terjatuh dari Motor, Jadi Tontonan Warga Hingga Meninggal di Purbalingga

Paula Verhoeven Malu Kiano Diberi Baju Bekas Rafathar, Baim Wong: Kayak Gue Gak Mampu

"Kemarin ada dua warga Dukuh Selorejo pulang dari Palembang pada (25/4/2020) sudah berkonsultasi dengan keluarganya."

"Karena takut membawa virus dan bisa menularkan ke keluarga akhirnya memilih tidak akan langsung pulang ke rumah."

"Akan mendiami rumah kosong milik orangtuanya."

"Keluarga menyetujui pulang dari Palembang sampai Desa Sepat langsung menuju rumah kosong tidak," terang Kepala Desa Sepat Mulyono, Minggu (3/5/2020).

FOTO:

Tampak depan rumah isolasi Covid-19 Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Tampak depan rumah isolasi Covid-19 Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. (Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani)

FOTO:

Kepala Desa Sepat Mulyono membereskan tempat tidur di rumah isolasi Covid-19 Sragen yang terkenal angker.
Kepala Desa Sepat Mulyono membereskan tempat tidur di rumah isolasi Covid-19 Sragen yang terkenal angker. (Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani)

Mulyono secara pribadi mengapresiasi dua warga yang sudah karantina mandiri di rumah kosong meskipun bukan rumah kosong yang pihaknya siapkan.

"Ini berarti merupakan inisiatif mereka sendiri, rasa tanggungjawab dan rasa untuk menjaga kesehatan keluarga," katanya.

Mulyono menyampaikan pemudik yang ada di Desa Sepat hingga kini mencapai 306 orang sedangkan yang masih harus isolasi mandiri sebanyak 90-an orang.

Sebelumnya ada tiga pemudik yang sempat menghuni rumah karantina yang disiapkan satgas Desa Sepat namun ketiganya merengek meminta agar dipulangkan.

Ketiganya kepergok tim satgas Covid-19 Desa Sepat ketika keluar rumah.

"Satu keluar rumah karena membelikan mainan anaknya ke Sragen kota, sedangkan sisanya main aja ke rumah tetangga kumpul-kumpul," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved