Falsafah Batik Parang dan Truntum, Materi Belajar dari Rumah TVRI Tingkat SMP Sederajat

Corak batik ini dibuat diagonal atau miring dengan dasar warna hitam atau coklat, dan didalmnya terdapat warna putih.

Corak ini mempunyai falsafah bahwa dalam dunia ini ada gelap dan terang, yang artinya bahwa di dunia ini kita pasti mengalami sedih dan senang.

Nama Parang sendiri berasal dari kata pereng yang berarti lereng, dimana pencipta motif ini Raja Mataram ke-3, Raja danag Sutawijaya tengah bersemedi di lereng.

Makna lain dari motif ini adalah petuah untuk tidak menyerah dan penggambaran jalinan yang tidak pernah putus.

Falsafah Batik Truntum

Sedangkan batik Truntum memiliki motif seperti bintang yang bertaburan di langit.

Falsafah dari motif ini adalah walapun dalam keadaan gelap, sekedip bintang bisa menerangi.

Walaupun dalam kegelapan masih ada titik terang.

Secara etimologi, Truntum berasal dari bahasa jawa truntum atau taruntum yang artinya tumbuh lagi.

Motif ini juga sebagai symbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum).

3. Jawaban untuk soal nomor tiga : Jika saya punya keterampilan membatik saya akan mempromosikan batik kepada anak muda melalui sosial media.

Mengenalkan kepada anak muda jika batik bisa dipakai segala usia dan dalam acara apa saja.

Kemudian mengajarkan kepada masyarakat, khususnya anak muda bagaimana teknik membatik, promosi dan juga pemasaran.

Selain materi untuk anak SMP dan sederajat, ada juga program belajar lain dari TVRI.

Jadwal Belajar di Rumah TVRI Senin 4 Mei 2020: