Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mutiara Ramadhan

Mutiara Ramadhan: Ada Pahala di Rumah Saat Pandemi Covid 19

PEMERINTAH berupaya keras menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona. Bersama Majelis Fatwa MUI, Pemerintah telah membuat berbagai

ISTIMEWA
Ketum MUI Jateng, KH Ahmad Darodji (kedua kanan) didampingi Sekum KH Muhyiddin, Sekretaris KH Multazam Achmad, dan Komisi Infokom Isdiyanto Isman saat mengikuti rakor antisipasi wabah corona MUI se-Indonesia secara online di Kantor MUI Jateng 

Oleh DR Multazam Ahmad, MA
Sekretaris MUI Jateng dan Ketua Takmir Masjid Raya Baiturrahman

PEMERINTAH berupaya keras menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona. Bersama Majelis Fatwa MUI, Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan seperti, menjaga jarak (physical distancing), bekerja di rumah (work from home), tidak berkerumun, siswa belajar di rumah dengan daring, dilarang mudik, harus pakai masker saat keluar rumah dan sebagainya. Kebijakan tersebut juga didukung dari perbagai ormas-ormas Islam. Tentunya kita sebagai anak bangsa wajib mendukung dan mentaatinya.

Sebagai asumsi hilangnya Covid-19 akan berjalan lama bila tidak didukung semua komponen manyarakat. Ibarat orang sakit setelah berobat semua orang ingin sembuh.

Tetapi pertanyaanya ingin sembuh cepat atau sembuh dalam keadaan lama? Inilah perlu sikap arif dan kejernihan berfikir. Kita dapat belajar di negara-negara lain seperti, China, Jepang, Korea Selatan selama dua bulan kurva daftar pasien Covid 19 melandai turun secara dratis, karena kepatuhan masyarakat dan mentaati anjuran pemerintah.

Masih banyak orang menganggap bahwa masjid merupakan satu-satunya tempat untuk mencari pahala. Tentu Ramadan tahun ini sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Suasana jemaah berbondong-bondong mengisi masjid untuk shalat tarawih, bertadarrus, iktikaf pada 10 hari terkhir Ramadhan dan ibadah lainnya, tak tampak lagi. Karena kegiatan ibadah yang menghimpun banyak orang ditiadakan untuk menjaga keselamatan bersama terhindar dari inveksi corona.

Ibadah di rumah juga ada pahalanya sebagai pengganti ibadah di masjid. Melalui surat Surat Edaran Kemenag Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri di tengah Pandemi Covid 19, serta Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam situasi terjadi wabah covid -19, bahwa ibadah shalat Jumat diganti dengan shalat dhuhur, shalat tarawih dilakukan secara individu bersama keluarga inti di rumah masing-masing.

Kebijakan tersebut bukan hanya di Indonesia. Lembaga keagamaan tertingi di Arab Saudi, the Council of Senior scholars, menghimbau umat Islam sedunia untuk beribadah di rumah masing-masing selama Ramadhan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan yang menjadi penyebab utama terjadi penyebaran inveksi virus. Menyelamatkan nyawa manusia, untuk tidak berkerumun, merupakan ikhtiar yang sangat bermakna sebagai mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam kaidah agama, Darul almafasid muqaddamun ala jalbil almashalih, (Mempriotaskan pencegahan bahaya yang lebih besar itu lebih utama, daripada untuk mengambil mannfaat).

Allah SWT menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (SQ.Al-Hadid:10).

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak seorang pun yang ketika terinfeksi tahun lalu berdiam diri dalam rumah dengan penuh kesabaran, dan pengharapan ridha allah, dan dia yakin apa yang menimpanya itu telah menjadi ketetapan Allah SWT untuknya, maka dia dijamin berhak mendapatkan setara dengan pahala orang yang syahid." (HR. Ahmad).

Dalam hadis tersebut Ibu Hajar menjelaskan “bahwayang memenuhi kriteria tersebut adalah orang yang sabar, tawakal, dan berikhtiar untuk menjaga kesehatan ia mendapat pahala syahid , walaupun tidak meniggal” (Fathul Bari 10/194).

Setiap orang bisa merasakan sebuah kenikmatan-kenikmatan yang banyak, seperti, shalat terawih, shalat berjamaah di masjid, jumatan, buka bersama di masjid , tadarrus, tarawih keliling, tradisi mudik untuk bertemu orang tua, saudara, teman dan halal bi halal. Untuk sementara waktu benar-benar kehilangan.

Memang berat rasanya, tetapi yakinlah apa yang kita lakukan puasa saat ini, Allah SWT tidak akan mengurangi pahala kita, meskipun di rumah sepanjang ibadah kita lakukan dengan benar sesuai tuntunan agama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved