Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Petambak di Pantura Jateng Minta BUMN Beli Hasil Perikanan

Kondisi sektor perikanan di masa pandemi virus corona Covid-19, cukup memprihatinkan.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Petani bandeng di Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan saat memanen ikan bandeng 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kondisi sektor perikanan di masa pandemi virus corona Covid-19, cukup memprihatinkan.

Harga ikan yang cenderung turun dari hari ke hari mengancam sektor ini.

Tidak hanya di perikanan tangkap, tetapi juga perikanan budidaya atau petambak di Jawa Tengah.

Seisi Sidang Pembunuhan Hakim Jamaluddin Tertawa Dengar Saran Sopir ke Zuraida Hanum, Ada Fakta Baru

Viral Munculnya Fenomena Dukhan Tanda Kiamat Jumat 8 Mei 2020, Ini Komentar MUI

Pilu, Bocah 8 Tahun Dijemput untuk Karantina: Pakaian yang Dibawa Menyembul dari Kresek Indomaret

Punya Minimarket Pribadi di Rumahnya, Ruben Onsu tempatkan 2 Pegawai untuk Menjaga Stok

Ketua Dewan Pembina Serikat Petambak Pantura Indonesia (SPPI), Riyono, menuturkan pukulan bisnis sektor budidaya juga sangat berat.

Selain harga hasil budidaya yang cenderung turun, juga ada ancaman harga pakan naik karena imbas bahan baku impor.

"Sebut saja petambak bandeng.

Kawan- kawan petambak mulai resah karena harga ikan bandeng yang cenderung turun, pasar yang tidak pasti dan langkah recovery masih gelap" kata Riyono, Kamis (7/5/2020).

Data yang dimiliki SPPI khususnya di wilayah Pemalang dan Kabupaten Pekalongan saat ini ada potensi panen udang vaname 500 ton untuk siap panen.

Lalu, data koperasi perikanan darat Minorejo Pemalang tahun 2019 produksi ikan bandeng sebesar 662, 239 ton.

Dengan 58 petambak mulai dari produksi minimal 2-50 ton per tahun.

"Kami berharap pemerintah mengambil langkah terhadap keluhan petambak, mulai dari mencarikan pasar ikan bandeng dengan harga memadai.

Kami berharap BUMN bisa membeli panen petambak.

Kemudian dimasukan dalam paket jaring pengaman sosial pemerintah," kata pria yang juga anggota DPRD Jateng tersebut.

Selain dari BUMN yang menerapkan resi gudang untuk membeli hasil produksi petani budidaya, minimal ada pengusaha besar yang membeli panen petambak.

Berbagai upaya, kata dia, sudah di tempuh petambak dengan dialog bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng dan Pemalang serta Kabupaten Pekalongan, namun belum membuahkan hasil.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved