Tribun Comunity
Semarang Toys Community Makin Eksis Saling Melengkapi
Mainan mobil-mobilan bukan hanya menjadi hobi anak-anak saja melainkan orang dewasa pun banyak yang suka.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM -- Mainan mobil-mobilan bukan hanya menjadi hobi anak-anak saja melainkan orang dewasa pun banyak yang suka.
Bahkan mereka telah membentuk Semarang Toys Community sejak 2003 dan kini anggotanya sudah ribuan.
Tiap anggota Semarang Toys Community (Stoc) maupun kolektor mainan, akan berjuang untuk mendapatkan koleksi yang menjadi incarannya.
Bahkan harus keluar uang banyak, baginya tak masalah demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Hal itu yang dilakukan oleh Dimas Yulie (35), wargaTelogosari, Kota Semarang.
Kolektor diecast motor tersebut kerap menghabiskan hampir seluruh gajinya hanya untuk membeli beberapa miniatur mainan motor berskala 1:12.
Kondisi tersebut terjadi kala dirinya mulai menyukai diecast motor.
Ia pun ingin melengkapi koleksinya dengan berbagai tipe merek motor yang disukai. Khususnya tipe motor bermesin besar.
"Itu terjadi saat awal menjadi kolektor sekitar 2007. Semua uang gaji habis untuk beli diecast.
Setiap terima gaji, langsung order beberapa diecast motor secara online," katanya kepada Tribun Jateng, Jumat (8/5).
Dikatakannya, gaji yang diterimanya kala itu sekitar Rp 2 juta per bulannya. Rata-rata per bulan, ia habiskan Rp 1,5 juta dari gajinya untuk membeli koleksinya.
Spontan, sisa gajinya hanya berkisar Rp 500 ribu saja.
"Uang sisa gaji itu kemudian untuk pegangan sehari-hari sampai dapat gaji lagi.
Memang tak cukup, tapi yang penting diecast incaran saya sudah dapat. Itu saya sudah puas," tuturnya.
Tak hanya menghabiskan uang untuk membeli diecast secara online, Dimas pun dulunya juga kerap memburu koleksi dari anggota Stoc.