Berita Viral
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Alumnus UII Yogya Jadi Sorotan Media Asing & Tanggapan IM
Dugaan kekerasan seksual Alumnus Universitas Islam Indonesia ( UII) di Yogyakarta, menjadi sorotan media asing Australia, ABC.
Salah seorang perempuan mengatakan pada ABC bahwa dia syok dan merasa tidak nyaman dengan IM.
"Saya merasa dia melanggar ruang privasi saya. Dia duduk sangat dekat (dengan saya) sampai saya bisa merasakan napasnya," ujar perempuan itu.
Dia juga menuduh tangan IM menyentuh beberapa bagian tubuhnya beberapa kali dan itu membuatnya kesal.
Selama pria itu di Melbourne, dia telah aktif di beberapa kegiatan relijius termasuk memberi ceramah Islam di berbagai masjid yang banyak dihadiri warga Indonesia di Victoria.
Di dalam tradisi Islam, seorang pendakwah seperti IM seharusnya diharapkan berakhlak layaknya ajaran Islam, termasuk tidak berdekatan dengan yang bukan mahramnya.
Seorang pria juga dilarang berada di ruang yang sama dengan seorang perempuan tanpa kehadiran seorang lainnya.
"Saat itu sangat jelas karena saya mengenalnya dan reputasinya dalam agama," ujar perempuan itu kepada ABC.
Perempuan kedua juga mengatakan pada ABC bahwa dia mengenal IM melalui kegiatan agamanya.
Pada suatu kesempatan di tahun 2018, perempuan itu merasa syok ketika IM berusaha memegang tangannya.
"Anda bukan mahram saya," ujar perempuan itu, merujuk pada ajaran Islam yang melarang lawan jenis bersentuhan sebelum menikah.
Dia juga mengingatkan IM tentang posisinya sebagai pendakwah.
Dia kemudian menuduh IM berusaha memeluknya.
Perempuan itu mengatakan pada ABC bahwa IM kemudian meminta maaf meski begitu IM tetap berusaha melakukan hal serupa di tempat dan cara yang berbeda.
Perempuan itu juga merasa takut melaporkan kejadian yang dialaminya karena takut tidak ada yang percaya pada ucapannya mengingat reputasi baik IM di bidang agama.
"Saya pikir saat itu saya juga tidak memiliki edukasi diri tentang kekerasan seksual," ujarnya.