Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Mahathir Mohamad Akhirnya Buka Suara soal Alasannya Mundur dari Jabatan PM Malaysia

Akhirnya, Mahathir Mohamad buka suara tentang alasannya memutuskan mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Februari lalu.

Net
Mahathir Mohamad 

TRIBUNJATENG.COM, KUALA LUMPUR - Akhirnya, Mahathir Mohamad buka suara tentang alasannya memutuskan mundur dari jabatan sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Februari lalu.

Mundurnya Mahathir berkaitan dengan partai yang didirikannya, yakni Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Hal itu tertuang dalam video yang dirilis di Facebook-nya.

Oknum Kodim 0733 BS Semarang Emosi Dihentikan karena Tak Pakai Masker, Bentak PM & Acuhkan Kapolsek

Raffi Ahmad Ajak Rano Karno Tukar Rolls Royce Belasan Miliar dengan Oplet Si Doel

Wanita Ini Shock Anaknya Yang Masih Kelas 6 SD Hamil dan Melahirkan, Apalagi Tahu Siapa Ayahnya

Benarkah Dentuman Misterius Tadi Malam di Jawa Tengah dari Asteroid Jatuh? Ini Jawaban LAPAN RI

Mahathir Mohamad menyatakan seperti dilansir New Straits Times Senin (11/5/2020), dia mundur sebagai PM Malaysia karena ditolak partainya sendiri.

Dalam video berdurasi lima menit, sang politisi gaek menerangkan bahwa pada 21 Februari, petinggi Bersatu sudah berencana untuk menentangnya.

Bersatu, kata dia, begitu kukuh untuk keluar dari koalisi Pakatan Harapan, dan memutuskan bergabung dengan Barisan Nasional yang mereka kalahkan di pemilu 2018.

"Banyak orang tak paham mengapa saya mundur.

Saya melakukannya karena partai saya sendiri sudah menolak saya," jelas politisi berjuluk Dr M itu.

Dia menerangkan para petinggi partai membuat keputusan yang bertentangan dengan instruksinya.

Jadi, dia menganggap partainya sudah tak percaya lagi kepadanya.

Dalam situasi pelik itulah, Mahathir mengaku dia tidak bisa lagi mengemban jabatan sebagai Chairman Bersatu maupun PM Malaysia.

"Itu karena partai saya sendiri.

Saya menyebut upaya mereka keluar dari Pakatan Harapan tidak mempunyai dasar," jelasnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung Jumat, mantan PM berusia 94 tahun itu berujar dia didukung Pakatan untuk menentukan sikapnya.

Saat itu, dia memberi tahu Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin (yang kini adalah penggantinya) mengenai alasan untuk jangan dulu keluar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved