Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Angka Covid-19 di Semarang Cenderung Turun Selama Pemberlakuan PKM

Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan skrining di sejumlah fasilitas umum. Satu di antaranya adalah di pasar tradisional.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi secara simbolis memberikan bantuan alat untuk tenaga medis kepada tujuh rumah sakit di Balai Kota Semarang, Senin (13/4/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan skrining di sejumlah fasilitas umum. Satu di antaranya adalah di pasar tradisional.

Hal itu merupakan bagian upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Lunpia. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, pihaknya menggandeng Dinas Perdagangan dalam melakukan skrining di pasar tradisional.

Terbaru, petugas memeriksa para pedagang dan pembeli di Pasar Karangayu, Selasa (12/5). Skrining dilakukan dengan rapid test secara acak pada 20 orang, pedagang maupun pembeli.

Sehari sebelumnya, petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang juga melakukan hal serupa di wilayah Tlogosari. Sementara pada Minggu (10/5), petugas melakukan skrining di Pasar Peterongan.

"Pekan lalu, teman-teman di pos pantau perbatasan Kota Semarang juga sudah melakukan rapid test kepada para pengendara," tambahnya.

Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan di sejumlah fasilitas publik, Hakam menyebut, ada dua orang reaktif Covid-19 di pasar Peterongan, sementara di Pasar Karangayu maupun Tlogosari hasilnya tidak ada yang reaktif.

Menurut dia, pihaknya bakal terus melakukan rapid test di pasar tradisional atau area publik lainnya.

Sasaran utamanya, adalah masyarakat yang masih bandel keluar rumah tanpa memakai masker dan tidak menerapkan physical distancing.

"Mereka sangat berisiko. Karena itu, kami lakukan rapid test," ucapnya.

Ditambahkannya, hingga saat ini telah ada sekitar 10 ribu rapid test dilakukan di Kota Semarang. Sedangkan ke depannya ditargetkan masih ada hampir 3 ribu rapid test di Kota Semarang kepada masyarakat. Rapid test dilakukan secara acak pada kelompok masyarakat yang berada pada area publik yang rawan.

Di sisi lain, lanjutnya, selama diberlakukannya PKM di Kota Semarang, angka Covid-19 cenderung turun. Hal itu merujuk pada angka konfirmasi positif dan PDP yang jumlahnya terus berkurang.

Di mana pada hari Selasa, 12 Mei 2020 angka penderita Covid-19 positif di Kota Semarang turun lagi ke angka 55 orang, sedangkan PDP juga turun di angka 82 orang, setelah sebelumnya pada 10 Mei 2020 masih tercatat 248 orang.

"Tapi kondisi saat ini masih harus dijaga dengan masyarakat melakukan physical distancing, dan tertib menjalankan ketentuan PKM di Kota Semarang," tutur Hakam. "Jangan sampai ada euforia sementara waktu ini, karena masih bisa berpotensi terjadi peningkatan angka Covid-19 di Kota Semarang, jika masyarakat kemudian tidak tertib," jelasnya.

Dia juga memerintahkan jajarannya untuk terus melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 baik secara online maupun offline yang dilakukan puskesmas masing-masing wilayah.

Diharapkan, sosialisasi tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat melakukan pencegahan penularan Covid-19 secara mandiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved