Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Beberapa Kali Operasi Pasar, Harga Gula Pasir di Kendal Masih Tinggi

Meski telah beberapa kali melakukan operasi pasar, harga gula pasir di Kabupaten Kendal masih terpantau tinggi.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
OPERASI GULA: Pemkab Kendal bersama PT IGN sediakan 1,5 ton gula pasir di Kecamatan Boja. Masyarakat bisa menebusnya maksimal Rp 12.500 perkilogramnya, Rabu (13/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Meski telah beberapa kali melakukan operasi pasar, harga gula pasir di Kabupaten Kendal masih terpantau tinggi.

Dari pedagang kepada konsumen, 1 kilogram gula pasir masih dijual dengan harga Rp 16.000 - Rp 17.000.

Padahal lebih dari 5 ton stok gula sudah didistrubusikan di 3 kecamatan di Kendal oleh PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring Kendal.

BREAKING NEWS: Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Puluhan Orang Dilakukan Rapid Tes

Nining Kaget Ada Orang Asing Masuk Ke Rumah, Bilang Cari Monika lalu Minta Sprei dan Panci

Ternyata Perekam Video Viral Perkelahian Anak di Tuntang Semarang Bukan Orangtuanya, Tapi . .

Video Viral Perkelahian Anak di Semarang Diduga Direkam Orangtua

Wiwik, warga Boja mengatakan dirinya masih membeli gula pasir seharga Rp 16.000.

Meski tinggi, Wiwik harus tetap membeli lantaran kebutuhan gula tergolong penting saat ramadhan, seperti halnya membuat teh manis, memasak, juga membuat hidangan berbuka.

"Begitu saya dapat kupon meski dibatasi 2 kilogram langsung berangkat karena harganya Rp 12.500 perkilogram," terangnya saat ikut antre operasi pasar gula pasir di kantor Kecamatan Boja, Rabu (13/5/2020).

Tingginya harga gula melampaui batas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 di Kendal sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Bahkan, saat awal ramadhan gula pasir di tingkat pedagang pasar tradisional sempat menyentuh angka Rp 20.000 per kilogram.

Pemerintah Kabupaten Kendal bersama Dinas Perdagangan, Satgas Pangan dan juga PT IGN mencoba menstabilkan tingginya harga gula.

10 ton lebih gula row sugar sudah didistribusikan pada 3 kecamatan di Kendal.

Namun harga gula tak kunjung turun ke batas harga yang telah ditentukan.

Direktur PT IGN Cepiring Kendal, Burhan Murtaki mengatakan, sepanjang ramadhan pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jateng dan Satgas Pangan sudah beberapa kali melakukan operasi pasar gula pasir.

Sebanyak 30 ton gula pasir sudah didistribusikan di beberapa daerah, seperti Solo, Kabupaten Semarang, Demak, dan juga Kendal.

Di Kendal, lebih dari 5 ton gula sudah didistribusikan.

Rencananya lebih dari 10 ton gula pasir akan dioperasikan merata di Kendal.

"Kita langsung operasikan stok gula yang ada ke konsumen langsung.

Dengan harapan memutus ratai distribusi gula pasir agar harga kembali normal segera mungkin," terangnya.

Selain harga gula pasir, sejumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat masih terpantau tinggi.

Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Subaedi, menjelaskan harga bawang merah masih terpantau tertinggi mencapai Rp 40.000 - Rp 45.000 perkilogramnya.

Katanya, hal tersebut dipengaruhi oleh stok dari petani yang minim lantaran hasil panen yang menurun.

"Di Kendal saja tidak panen, kita ambil dari Brebes, Jawa Timur dan sejumlah daerah lain," ujarnya.

Subaedi sulit untuk menekan harga bawang merah hingga lebaran nanti.

Selain bawang merah, harga daging ayam mendekati lebaran naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 32.000.

Harga cabai rawit hijau masih di angka Rp 40.000 per kilogram.

Sedangkan telur masih stabil di angka Rp 20.000, serta cabai keriting dan rawit merah masih di angka Rp 15.000 - Rp 20.000.

"Kita coba lakukan upaya semaksimal mungkin agar harga stabil dan tetap terjangkau warga.

Untuk gula pasir mudah-mudahan lebaran nanti bisa turun menjadi Rp 15.000," terangnya.

Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional di Kendal.

Meliputi pasar Sukorejo, Weleri, Boja, dan pasar pagi Kaliwungu.

Kata Mirna, ia mendengar kebanyakan pedagang mengeluhkan harga bawang merah yang terlampau tinggi.

Kepadanya, para pedagang menyebut harga bawang merah berkisar Rp 40.000 - Rp 45.000.

Ia bahkan menemukan harga bawang merah di pedagang pasar Boja bagian depan Rp 50.000 perkilogram.

"Ada ini yang jual Rp 50 ribu di pedagang pasar bagian depan.

Namun kalau di dalam pasar variasi ya Rp 40 ribu - Rp 45 ribu," ujarnya.

Kata Mirna, tingginya harga bawang merah lantaran para pedagang mengambil stok dari tengkulak dengan harga tinggi.

Pedagang pun terpaksa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi agar tidak merugi.

"Katanya harga ambil masih tinggi lantaran stok terbatas.

Kita harap saat ini masa sulit masyarakat bijak dalam memanfaatkan bahan pokok yang ada.

Kita coba cari tahu solusinya dengan Dinas Perdagangan agar harga-harga stabil dan tetap terjangkau masyarakat," terangnya. (Sam)

Heboh Wanita Meninggal Dalam Mobil Taksi Online, Sempat Batuk & Kejang Kemudian Tumbang

Pemkab Demak Salurkan 28 Truk Bantuan JPS ke Seluruh Desa

Nikita Willy Berbagi Cerita Bisa Khatamkan Alquran Minggu Kedua Ramadan:Terima Kasih Shireen Sungkar

Desa Timbusloko Demak Tiap Hari Tergenang Rob, Warga Pertanyakan Komitmen Bupati soal Betonisasi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved