Sains
Lubang Hitam, Seperti Apa dan Bagaimana Terbentuknya di Ruang Angkasa?
Baru-baru ini, sebuah lubang hitam dekat dengan Bumi ditemukan. Hal itu semakin membangkitkan rasa penasaran para astronom.
TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini, sebuah lubang hitam dekat dengan Bumi ditemukan.
Hal itu semakin membangkitkan rasa penasaran para astronom seperti apa lubang hitam ini.
Berjarak sejauh 1.000 tahun cahaya dari planet Bumi di rasi bintang selatan Telescopium, lubang hitam ini milik sebuah sistem dengan dua buah bintang pendamping yang sangat terang untuk dapat diamati dengan mata telanjang.
• Gadis Yatim Piatu Asal Jepara Tewas Masih Pakai Mukena, Diduga Dibunuh Saat Sholat di Kamar
• Panik Berteriak Minta Tolong di Kamar Hotel, Vidi Aldiano Terbangun di UGD
• Sophia Latjuba dan Gading Marten Bahas Hubungan di Tengah Pandemi
• BREAKING NEWS: Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Puluhan Orang Dilakukan Rapid Tes
Lantas, apa itu lubang hitam?
Lubang hitam adalah titik di ruang angkasa yang begitu padat, sehingga menyebabkan gravitasi yang dapat menenggelamkan dengan sangat dalam.
Bahkan, di wilayah tertentu, cahaya tidak bisa lepas dari tarikan gravitasi yang kuat dari lubang hitam.
Melansir National Geographic, Rabu (13/5/2020), apapun benda langit yang berada dekat dengannya, baik itu bintang, planet, atau pesawat ruang angkasa, akan tertarik dan dikompresi oleh lubang hitam.
Dalam proses teoretis, gaya tarik dari lubang hitam ini dikenal sebagai spaghettification atau spagettifikasi.
Ada empat jenis lubang hitam, yakni stellar, intermediate, supermasif, dan miniature.
Lubang hitam hanya dapat diamati dengan teleskop luar angkasa dengan fitur khusus.
Ukuran lubang hitam
Seperti dilansir dari NASA.gov, ukuran lubang hitam bisa besar atau kecil.
Para ilmuwan berpikir lubang hitam terkecil adalah hanya sekitar satu atom.
Kendati ukurannya sangat kecil, namun lubang hitam ini memiliki massa seukuran gunung yang besar.
Massa yang dimaksud yakni jumlah materi atau barang yang ada dalam suatu objek.