Berita Regional
Sekelompok Remaja Kerjai Tenaga Medis, Kejang Ngaku Positif Corona, Setelah Diperiksa Teriak: Prank!
Sejumlah remaja putri terlibat dalam aksi prank terhadap tenaga medis virus corona Covid-19. Saat melakukan aksinya, seorang di antaranya, AR
TRIBUNJATENG.COM - Sejumlah remaja putri terlibat dalam aksi prank terhadap tenaga medis virus corona Covid-19.
Saat melakukan aksinya, seorang di antaranya, AR, diketahui baru saja menegak minuman keras lalu berpura-pura kejang hingga dibawa ke puskesmas dan rumah sakit.
Akibat perilakunya ini, AR harus berurusan dengan hukum dan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bone, Sulawesi Selatan, Mohammad Pahrun mengatakan pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
• Pesta Seks Seorang Perempuan dengan 3 Pria Kepergok Warga, Digelandang ke Kantor Polisi
• Truk Towing Angkut Mobil Berisi 7 Penumpang di Tol Ngawi, Hendak Mudik?
• Pasien Positif Corona Kota Pekalongan, Terjangkit Setelah Anak Baru Mudik dari Jakarta
• Bupati Pati Haryanto Apresiasi Inisiatif Marwan Jafar Sumbangkan APD untuk Rumah Sakit
"Kami sudah amankan dan sudah ditetapkkan sebagai tersangka sejak semalam," kata Pahrun pesan singkat pada Rabu (13/5/2020) dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul ""Prank" Petugas Medis Kejang-kejang dan Mengaku Positif Corona, Gadis Ini Ditangkap".
Lebih lanjut Pahrun mengatakan AR dikenakan Pasal 14 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.
Tak hanya AR, ketiga rekannya ES (19), ADL (21), dan DA (22) juga ikut terseret dan dijadikan saksi dalam kasus ini.
"Ketiganya dijadikan saksi dengan pengawasan dan wajib lapor. Ketiganya telah dikembalikan ke orangtua mereka untuk dilakukan pembinaan," ucap Pahrun.
Kronologi Kejadian
Pahrun menuturkan, kasus prank yang dilakukan remaja 20 tahun tersebut dilakukan pada Jumat (8/5/2020) pukul 02.00 Wita.
Saat itu empat remaja tersebut meminum minuman keras di sebuah rumah indekos di Jalan Salak, Kelurahan Jeppe, Kecamatan Taneteriattang Barat.
Setelah itu AR masuk ke dalam kamar indekos, sedangkan tiga rekannya berada di luar.
Tiba-tiba ketiga rekannya mendengar AR mengigau. Mereka pun masuk ke kamar dan melihat AR dalam keadaan kejang-kejang.
Ketiganya, kata Pahrun, langsung membawanya ke Puskesmas Watampone.
Sesampai di Puskesmas, salah satu rekannya turun untuk memberitahukan ke petugas medis bahwa ada temannya yang tidak sadarkan diri. Kondisinya sesak napas dan kejang-kejang.
Mendengar hal itu, petugas di Puskesmas Watampone mengarahkan untuk membawanya ke Rumah Sakit Hapsah.
Setiba di Rumah Sakit Hapsah, dilakukan pertolongan pertama. Di sana AR sadar dan menyampaikan kepada ES bahwa dirinya harus diperiksa dan dites corona.
Sebab, ia mengaku telah kontak dengan kakeknya di Papua yang terindikasi positif virus corona.
Pihak Rumah Sakit Hapsah pun menganjurkan agar AR dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru karena memiliki fasilitas penanganan virus corona.
Menurut Pahrun, setiba di RSUD Tenriawaru, AR berpura-pura pingsan.
Salah satu dari rekannya menyahut bahwa lebih baik diperiksa corona karena pernah kontak dengan kakeknya yang positif Covid-19.
Mendengar hal tersebut, petugas medis kemudian mengarahkan ke ruangan pemeriksaan Covid-19 dan ditangani dengan protokol Covid-19.
Setelah diperiksa, suhu tubuhnya normal sekitar 36,9 derajat celsius. Petugas medis juga tidak menemukan gejala Covid-19.
"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," ujar Pahrun.
Bahkan, ketika dilakukan pemeriksaan, AR berpura-pura pingsan.
Saat dilihat oleh petugas medis, ia menutup matanya, ketika petugas medis mengalihkan perhatian ke arah lain, ia membuka matanya.
Justru petugas medis mencium bau alkohol dari AR. Petugas berkeyakinan bahwa AR hanya mabuk dan tidak terindikasi Covid-19.
Petugas medis pun kemudian memanggil ketiga rekannya untuk membawa pulang. Ketiga temannya pun kemudian membawa AR ke mobil.
Setiba di mobil AR berteriak, "Ku prank ko (saya prank kamu)".
"Dipanggil temannya, ambil temanmu mabuk dia. Sesampai di mobil, dia teriak, 'Ku prank ko' (saya prank kamu)," ujarnya.
Pahrun mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main atau melakukan perbuatan prank pada masa pandemi Covid-19.
"Jangan main-main dengan perbuatan prank. Kasihan petugas medis yang bertugas dikerjai seperti itu. Semoga ini menjadi pembelajaran," imbaunya.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cewek ABG Mabuk Prank Petugas Medis Kejang-kejang dan Mengaku Positif Covid-19, Kini jadi Tersangka
• Viral Pemotor Suami Istri Tak Berhelm Tidak Terima Ditilang, Ngotot Bentak Polantas
• Lembah Para Raja, Persemayaman Jasad Firaun yang Dibongkar Para Pencari Harta Karun
• 3 Nelayan Kendal yang Dikabarkan Hilang Akhirnya Ditemukan, Perahu Harus Ditarik 2 Jam ke Darat
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Samarinda, Ramadhan Hari ke-21, Kamis 14 Mei 2020