Ramadhan 2020
Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Hari Ini Semarang, Ramadan hari ke-22 Jumat 15 Mei 2020
Pastikan Anda mengetahui jadwal imsakiyah hari ini agar aktivitas maupun ibadah berjalan lancar
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM - Berikut jadwal imsakiyah hari ini di Semarang pada ramadan hari ke-22, Jumat 15 Mei 2020.
Jadwal ini meliputi waktu imsak, salat dan buka puasa Semarang.
Imsakiyah ramadan menjadi acuan bagi seluruh umat muslim melaksanakan ibadah.
Pastikan Anda mengetahui jadwal imsakiyah hari ini agar aktivitas maupun ibadah berjalan lancar.
Jadwal imsakiyah juga menjadi acuan bagi para takmir masjid atau musala untuk melaksanakan tugasnya menandai waktu salat.
• Asap Hitam Terus Mengepul dari Rumah Kremasi, Jumlah Mayat yang Dikremasi dalam Sehari Mengejutkan
• Rumus Datangnya Lailatul Qadar Menurut Syekh Abu Hasan As-Syadzili Berdasarkan Hari Pertama Puasa
• Ini Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak Laki-laki, Anak Perempuan dan Keluarga
• MIRIS! 7 Ibu Rumah Tangga Jajakan Diri di Prostitusi Online Tanpa Sepengetahuan Suaminya, Benarkah?
Selain penanda waktu salat, imsakiyah juga sebagai penanda waktu dimulainya maupun berakhirnya puasa.
Berikut jadwal imsakiyah hari ini, ramadan 2020/1441 Hijriyah Semarang dan sekitarnya dalam Waktu Indonesia Barat (WIB).
Jadwal ini bersumber dari laman situs bimasislam.kemenag.go.id.
22 Ramadan 1441 H
IMSAK: 04:12
SUBUH: 04:22
TERBIT: 05:37
DUHA: 06:05
ZUHUR: 11:38
ASAR: 14:59
MAGRIB: 17:31
ISYA': 18:44
Itulah jadwal imsakiyah untuk wilayah Semarang dan sekitarnya, Jumat (15/5/2020).
Untuk persiapan, Tribun Jateng juga lampirkan jadwal imsak dan subuh hari berikutnya.
Waktu imsak dan subuh wilayah Semarang dan sekitarnya pada Sabtu (16/5/2020).
23 Ramadan 1441 H
IMSAK: 04:12
SUBUH: 04:22
Niat puasa ramadan dan doa berbuka puasa lengkap dengan artinya.
Puasa menjadi kewajiban umat Islam yang harus ditunaikan di bulan Ramadhan.
Berikut doa niat puasa di bulan ramadan lengkap beserta artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONI HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Setelah menahan diri dari makan dan minum sejak terbitnya fajar, umat Islam akan berbuka puasa saat terbenamnya matahari (magrib).
Selain itu, Islam juga menganjurkan beberapa puasa sunah di antaranya puasa Senin Kamis, puasa Arafah, dan puasa Muharram.
Jika Anda sedang berpuasa, jangan lupa untuk membaca doa saat berbuka.
Berikut doa buka puasa dilengkapi latin dan artinya:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AMANTU WA'ALA RIZKIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMARRA HIMIIN
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Dilansir oleh website nu.or.id, Pengasuh Pondok Pesantren Mathlaul Huda Ambarawa Pringsewu Kiai Mubalighin Adnan menjelaskan berbagai keistimewaan orang yang menjalankan ibadah puasa. Penjelasan tersebut disampaikannya saat mengisi Ngaji Ahad (Jihad) sore di aula gedung PCNU Pringsewu, Ahad (11/7).
Keistimewaan yang pertama, menurutnya, adalah kesempatan bertemu dengan Allah langsung tanpa perantara.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang menceritakan Nabi Musa.
Pada hadits tersebut disebutkan Nabi Musa dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, menanyakan tentang keistimewaan yang dianugerahkan kepadanya.
"Nabi Musa bertanya kepada Allah adakah orang lain yang mampu berbicara langsung dengan Allah selain dia? Kemudian Allah menjawab bahwa akan ada suatu kaum yang dianugerahi bulan Ramadhan dan akan bisa berbicara langsung dan lebih dekat dengan Allah dibanding Nabi Musa," jelas kiai akrab disapa Gus Balighin seraya menjelaskan bahwa orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan dibukakan hijab saat berbuka puasa.
Lebih lanjut Gus Balighin menjelaskan, puasa adalah ibadah yang spesial.
"Ibadah puasa merupakan ibadah yang jauh dari unsur riya. Yang tahu berpuasa atau tidak, hanyalah Allah dan pelakunya sendiri. Oleh karenanya ibadah spesial ini juga akan mendapatkan pahala yang langsung diberikan oleh Allah SWT," terangnya.
Puasa, lanjutnya, juga merupakan ibadah dengan bentuk menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum.
Sehingga ibadah puasa identik dengan sifat Allah yaitu tidak makan dan tidak minum.
"Orang yang mendapatkan pahala dari Allah adalah orang yang menahan diri termasuk menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan baik ucapan maupun perbuatan," katanya.
Keistimewaan orang yang melakukan Ibadah puasa selanjutnya adalah akan dimasukkan ke surga tanpa dihisab.
"Orang yang berpuasa besok seperti burung yang punya sayap di pertamandalamnya tanpa dihisab. Dia sendiri tidak akan tahu kenapa ia dimasukkan ke surga secara diam-diam karena memang ibadah puasa juga ibadah yang diam-diam," pungkasnya. (tribunjateng/rez)