Wabah Virus Corona
Asap Hitam Terus Mengepul dari Rumah Kremasi, Jumlah Mayat yang Dikremasi dalam Sehari Mengejutkan
Sebuah rekaman mengejutkan menunjukkan bahwa asap hitam tebal mengepul tanpa henti, dari sebuah rumah kremasi
Asap Hitam Terus Mengepul dari Rumah Kremasi, Jumlah Mayat yang Dikremasi dalam Sehari Mengejutkan
TRIBUNJATENG.COM - Saat ini banyak negara di dunia, yang tidak melakukan ritual pemakaman sesuai dengan agama melakukan kremasi untuk menghemat lahan pemakaman.
Apa lagi pada masa pandemi ini, cukup banyak korban yang meninggal sehingga membuat lahan pemakaman juga semakin sempit.
Temasuk kisah rumah kremasi di Meksiko baru-baru ini yang membuat semua orang terkejut.
Sebuah rekaman mengejutkan menunjukkan bahwa asap hitam tebal mengepul tanpa henti, dari sebuah rumah kremasi, di Meksiko.
• Nasib ABG Mabuk yang Prank Petugas Medis, Sempat Kejang-kejang dan Beberapa Kali Pingsan
• 7 Anggota Keluarga di Solo Postif Corona, Berawal Sang Ayah Kena Covid-19 di Tarawih Masjid Kampung
• Saldo Yudi Rp 29 Juta Lenyap Setelah Transaksi di ATM Kompleks Rusun, Ternyata Sudah Banyak Korban
• Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak hingga Keluarga Berikut Waktu serta Takaran Zakat
Menurut Daily Star pada Kamis (14/5/2020) hal itu terjadi di tengah pandemi Covid-19 membanjiri negara tersebut.
Dalam laporan Sky News rekaman mengerikan menunjukkan, peti mati terlihat menumpuk di luar ruang duka.
Artinya bahwa, jumlah mayat yang dikremasi di rumah kremasi itu melebihi kapasitas.
Karena biasanya, peti mati dan kantong mayat sebelum dikremasi akan disimpan di ruang penyimpanan, yang berisi pendingin.
Bahkan, dalam laporan itu mengatakan, ada pula daftar tunggu hingga tiga hari sebelum jenazah dibawa ke krematorium tersebut.
Pekerja krematorium disebutkan menggunakan pakaian APD lengkap, saat membongkar peti mati tersebut.
Di luar krematorium, peti mati terlihat menumpuk, dari pagi hingga malam hari sementara aktivitasnya juga terlihat sangat sibuk.
Ketika pagi hari antrian yang membawa peti mati datang untuk anjarkan jenazah ke rumah kremasi itu.
Sementara ruang penyimpanan dengan pendingin sudah dipenuhi dengan kantong mayat yang menumpuk, lapor Sky News.
Menurut laporan, mayat-mayat itu sebagian meninggal dalam kasus virus corona.

Sebagian mayat terlihat di ruang penyimpanan.