Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pemudik ke RW 11 Tanjungsari Kupang Ambarawa Semarang Wajib Mandi di Sendang Kali Blobok

Sebuah peraturan khusus diterapkan oleh warga di RW 11 Tanjungsari, Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Penulis: akbar hari mukti | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Ketua RW 11 Tanjungsari, Kupang, Ambarawa, Sri Waluyo (jaket hijau) memperlihatkan pancuran di sendang kali Blobok yang berada di wilayahnya, Minggu (17/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sebuah peraturan khusus diterapkan oleh warga di RW 11 Tanjungsari, Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Setiap pemudik dan pekerja rantau yang kembali ke daerahnya, diharuskan mandi dan membersihkan diri di Sendang Kali Blobok, sebuah sendang yang berada di daerah tersebut.

Sendang itu memiliki dua pancuran sebagai tempat mengalirnya air.

Kronologi Detik-detik Penemuan Kerangka Manusia Bercincin di Wonogiri

Sule Langsung Bereaksi Saat Dijodohkan Raffi Ahmad dengan Amy Qanita

Ini Kekayaan Irwan Mussry Suami Maia Estianty, Miliki 110 Toko Jam dan Tas Mewah

10 Menit, Wanita Muda Ini Guling-guling di Jalan Raya, Bangkit Lalu Jalan Sempoyongan

Ada dua bilik pemandian di Sendang Kali Blobok untuk mandi.

Satu digunakan untuk laki-laki, satunya dipakai bagi perempuan.

Ketua RW 11 Tanjungsari, Sri Waluyo, mengatakan, kewajiban mandi di Sendang Kali Blobok itu semata-mata agar pekerja rantau dalam keadaan bersih sebelum kembali ke rumahnya masing-masing.

"Jadi sebelum masuk ke rumah, mereka kami arahkan untuk mandi di sendang ini," jelas Sri Waluyo, Minggu (17/5/2020).

Warga RW 11 menurutnya sepakat untuk menerapkan peraturan tersebut, disebabkan masih adanya wabah corona di Indonesia.

"Jadi masyarakat tahu, oh perantau ini sudah mandi sebelum pulang ke rumah. Jadi lebih ayem bagi masyarakat," jelas Sri.

Protokol kesehatan standar pun tetap dilakukan oleh warga RW 11 Tanjungsari, Kupang, Ambarawa.

Di antaranya tetap bekerjasama dengan dokter puskesmas setempat untuk pendampingan kesehatan.

"Pendampingan kesehatan tetap dilakukan oleh dokter puskesmas.

Dicek datang langsung memeriksa kondisi perantau."

"Sebab setelah mandi di sendang ini, mereka harus melakukan karantina secara mandiri selama 14 hari," imbuh dia.

Sri menuturkan, hingga saat ini sudah ada total empat perantau dari kota besar yang kembali ke lingkungan RW 11 Tanjungsari, Kupang, Ambarawa.

Oleh warga RW 11, keempatnya langsung diarahkan untuk mandi di sendang tersebut.

"Keempatnya dari Jakarta. Sebenarnya ada lagi beberapa yang datang dari Jambi. Sudah kami data, namun mereka tidak mampir."

"Mereka memilih tinggal di penginapan dan villa," papar dia.

Adapun, selain keharusan untuk pekerja rantau yang kambali mandi di sendang Kali Blobok, menurut Sri di wilayahnya juga terdapat sebuah lumbung pangan yang menyedianab kebutuhan masyarakat sekitar.

Terutama, warga RW 11 Tanjungsari berstatus ibu hamil dan balita. Saat ini tercatat di lingkungannya ada 9 ibu hamil dan 87 balita.

"Kami menyediakan stok susu ibu hamil, makanan formula balita," jelasnya.

Menurutnya lumbung itu disiapkan untuk mengantisipasi apabila tak ada bantuan yang datang ke wilayahnya.

Sri memaparkan, prinsip yang ditanam di wilayah RW 11 Tanjungsari, Kupang, Ambarawa, ialah pati urip pikir bareng (mati atau hidup dipikir bersama).

"Artinya kami harus mandiri, kami juga menggalakkan program menanam tanaman yang bisa dipanen tiga sampai empat bulan. Misal singkong dan lain-lain," paparnya.

Yustin Setiani, satgas ekonomi RW 11 Tanjungsari, Kupang, Ambarawa, memaparkan, lumbung itu sudah disiapkan sejak bulan Maret 2020 lalu.

Lumbung disiapkan secara swadaya oleh masyarakat sekitar.

"Kami mendapat bantuan dari Pemkab sebanyak 109, meski kami mengajukan untuk 280 warga.

Jadi kami menumpuk bantuan itu di lumbung, ditambahi oleh bahan makanan di lumbung, kami bagikan ke 280 warga tak mampu di sini sebagai bentuk azas keadilan," jelas Yustin. (Ahm)

Judika Dapat Pesan Whatsapp WA dari Ibunda Duma Riris Untuk Tinggalkan Duma, Ada Apa?

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pria Ini Ditemukan Tewas di Kamar Hotel di Bandungan Semarang

Fakta Baru Kasus NF Membuat Sang Ayah Amat Terpukul, 2 Pria yang Dibawanya Leluasa Mencabuli NF

Ketakutan Masyarakat Bergeser, dari Takut Terpapar Virus Corona Jadi Takut Kelaparan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved