Berita Pekalongan
Jelang Lebaran Idul Fitri, Pasar Grosir Batik Setono Sepi Pengunjung
Menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, biasanya pada pedagang batik di pasar batik Setono meraup keuntungan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: galih permadi
Terpisah, Karisah (46) pembeli batik dari Tegal mengatakan ia sengaja beli batik untuk dipakai sendiri dan untuk buat persenan lebaran.
"Setiap menjelang lebaran saya sering ke pasar grosir batik Pekalongan."
"Biasanya beli 100 biji, tapi karena adanya virus corona harganya turun menjadi 40 persen," katanya.
Saat disinggung mengenai apakah ada pengecekan pada saat perjalanan, ia mengungkapkan selama perjalanan tidak ada pengecekan petugas di cek point.
"Saya kesini tidak bawa surat jalan ataupun sehat. Langsung saja berangkat. Alhamdulillah, aman semua," ungkapnya.
Sementara itu, Haqqul Mubin Sekretaris Pedagang Batik di Pasar Grosir Setono mengatakan adanya virus corona berdampak sekali kepada par pedagang batik. Apalagi, saat ini menjelang lebaran.
"Dimasa pendemi virus corona, ada beberapa toko ataupun kios memilih tutup. Hal ini dikarenakan sepinya pemasukan."
"Sausana juga diperparah dengan masih tutupnya akses ke Pasar Tanah Abang Jakarta. Para pedagang, yang biasanya juga mengirim batik ke tanah abang harus ikut terhenti," kata Mubin kepada Tribunjateng.com.
Ia mengungkapkan, beruntung bagi para pedagang masih mempunyai para pelanggan dari kota-kota sekitar Pekalongan yang masih datang ke pasar batik Setono.
"Walaupun, ada pelanggan tetap saja daya beli masih rendah. Padahal, para pedagang telah menurunkan harga jual batik dari 25 % hingga 40 %," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, semenjak adanya virus corona ini, omzet turun drastis sampai 70 persen.
"Hari ini sudah mulai lumayan ramai, awalnya pas lockdown tidak ada pengunjung tapi karena jenuh di rumah pasar sudah mulai ramai."
"Sekarang, penurunan masih 50 % an lah cuman tidak bisa meningkat karena daya beli juga kurang," jelasnya.
Mubin menceritakan, pasar bisa dilihat ramai atau tidaknya itu dari parkirannya. Kalau parkiran ramai, pasti ada peningkatan. Tapi kalau sepi pendapatan juga sepi.
"Rata-rata pembeli yang datang itu dari regional sini saja seperti Semarang, Kendal, Pemalang, dan Brebes. Kalau, Jakarta belum ada."