Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadhan 2020

Mutiara Ramadhan: Hikmah Covid 19

Meskipun dalam suasana tidak normal, akibat suasana Pandemi Covid-19, umat Muslim patut bersyukur karena masih bisa menjalakan ibadah shaum,

Tribun Jateng/ Raka F Pujangga
Kasus positif covid-19 di RSUD Dr Loekmono Hadi Kabupaten Kudus ?nol persen alias tuntas untuk sementara ini. 2 pasien positif corona sujud syukur setelah dinyatakan sembuh. 

Oleh H Aji Sofanudin

Balitbang Agama Semarang

Meskipun dalam suasana tidak normal, akibat suasana Pandemi Covid-19, umat Muslim patut bersyukur karena masih bisa menjalakan ibadah shaum, tadarus, zakat fitrah, dan ibadah-ibadah lain di rumah. Alhamdulillah negara juga dalam kondisi aman. Kita semua juga masih diberi kesehatan dan umur yang panjang.

Mafhum bahwa secara teologis atau ilmu kalam, apapun yang diciptakan Tuhan pastilah ada manfaatnya. Tidak ada ciptaan Allah SWT yang sia-sia. Rabbana ma khalaqta hadza bathila, (QS Ali Imron: 191) Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan (segala alam raya dan isinya) ini dengan sia-sia.

Nyamuk yang kecil dan menjengkelkan ternyata memberikan banyak manfaat. Lihatlah berapa banyak perusahan yang memproduksi obat nyamuk. Mulai dari obat nyamuk bakar, dalam bentuk semprot sampai berbentuk gel. Perusahaan tersebut tentu banyak menyerap tenaga kerja.

Manfaat Covid-19

Adakah manfaat makhluk yang bernama Covid-19 atau Coronavirus Diseases 2019? Bukankah Covid-19 ini merupakan penyakit infeksi virus pada saluran pernafasan yang bisa berakibat fatal. Bukankah Covid-19 atau SARS Co2 ini telah menyebabkan banyak kematian di berbagai negara? Saya sendiri belum tahu.

Sekilas bahwa Covid-19 telah “memaksa” kita berubah, melakukan cara-cara atau metode baru dalam berbagai hal: belajar, bekerja dan beribadah. Pembelajaran daring semakin marak. Meskipun disadari bukan tanpa masalah; kuota terbatas, sinyal yang lemah, bahkan banyak anak didik kita yang tidak punya laptop ataupun HP.

Dalam hal pekerjaan, banyak pegawai mengoptimalkan zoom meeting, google meet, timelink, dsb. Corona telah membawa berkah bagi pemilik perusahan aplikasi tersebut. Konon, mereka mendapatkan untung yang berlipat-lipat.

Dalam hal ibadah mengalami perubahan misalnya pelaksanaan shof sholat dengan social distancing, tidak bersalaman ba’da sholat, serta maraknya pengajian via medsos.

Corona telah mendisrupsi dan menciptakan tatanan hidup baru. Cara kita hidup menjadi lebih hati-hati. Dalam bahasa agama sebangun dengan tujuan berpuasa; la’allakum tattaqun, agar kita menjadi pribadi yang hati-hati. Hati-hati dalam menjalani hidup agar sesuai dengan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hati-hati untuk tidak makan barang haram.

Hindari makan yang diharamkan: binatang buas, bertaring, menjijikan dan hidup di dua alam. Allah SWT berfirman: qulu min thayyibati ma razaqnakum, makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu.

Covid-19 juga menyadarkan kita untuk melakukan pola hidup bersih sehat (PHBS). Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah: 222; Sesungguhnya Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri. Nabi Muhammad menambahkan: Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (HR al-Baihaqi).

Dalam kitab-kitab fiqh, bab pertama selalu membahas tentang kebersihan (thoharoh). Ibadah kita, sholat yang kita laksanakan menjadi tidak sah manakala wudlu nya tidak benar. Oleh karena itu, thoharoh menjadi hal yang sangat penting.

Ada ungkapan an-nadzofatu minal iman, kebersihan sebagian dari iman. Artinya orang yang pola hidupnya jorok, imannya hanya sebagian. Hadits Nabi menyebutkan Atthohuru syatrul iman, kesucian sebagian dari iman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved