Berita Internasional
Kisah Kanibalisme Tim Rugby Uruguay saat Pesawat yang Mereka Tumpangi Jatuh di Pegunungan Andes
Tim rugby asal Uruguay pernah mengalami kanibalisme ketika harus bertahan hidup dalam dinginnya pegunungan Andes.
TRIBUNJATENG.COM – Tim rugby asal Uruguay pernah mengalami kanibalisme ketika harus bertahan hidup dalam dinginnya pegunungan Andes.
Dua orang korban bernama Roberto Canessa dan Nando Parrado yang selamat dari tragedi tersebut mengungkapkannya.
Peristiwa mengerikan tersebut terjadi pada tahun 13 Oktober 1972, ketika pesawat Angkatan Udara Uruguay 571 membawa tim rugby Uruguay beserta kerabat mereka menuju Chili.
• Karena Keteledoran Ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Perintahkan Tutup Pasar hingga Mall
• Ucapan Sungkem Idul Fitri atau Lebaran 2020 dalam Bahasa Jawa Krama Inggil
• Murahnya Nyawa di Mata 4 Remaja Ini, Bunuh Tukang Becak di Semarang Cuma Ingin Rampas Rp 7.500
• Ini Ucapan Idul Fitri Lebaran 2020 Dalam Bahasa Arab Cocok untuk WA, IG, FB dan Twitter
Pesawat yang disewa secara khusus tersebut mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk saat melewati pegunungan Andes.
Menurut keterangan kedua korban, dari 45 penumpang ada 17 anggota tim rugby asal Uruguay.
Canessa dan Parrado saat itu tidak memiliki firasat apapun pada awalnya, mereka masih bisa tersenyum sebelum terbang.
Menurut Canessa perjalanan udara kala itu sangata berat sehingga jarak pandang hampir nol dan pilot terpaksa terbang dengan keadaan darurat.
Pesawat kemudian menabrak puncak pegunungan Andes dan menyebabkan bagian sayap pesawat robek.
Pesawat langsung terjatuh dan mengakibatkan beberapa penumpang meninggal seketika.
Dari 45 penumpang, tersisa 20 orang lebih yang selamat dari kecelakaan pesawat, namun bertambah 4 korban lagi karena longsoran salju pada suatu malam.
Selamat dari kecelakaan, hal mengerikan kembali menanti para korban.
Pasalnya, mereka terdampar pada kondisi suhu dingin di atas pgunungan Andes.
Rasa dingin menjadi masalah berikutnya, karena mereka tentu tak menyiapkan baju hangat untuk bertahan hidup.
Selain masalah suhu dingin, mereka harus berjuang menahan lapar dan haus, mengingat persediaa yang minim dan sulitnya mencari sumber makanan di wilayah pegunungan Andes.
Beruntung, salah satu penumpang selamat punya ide cerdas mencarikan es dengan menggunakan alumunium agar mendapatkan air minum.