Wabah Virus Corona
Pasien Covid-19 Teriak Mau Bunuh Diri Jika Tak Diizinkan Pulang Lebaran, Dokter pun Diancam
Mereka mengaku jenuh dan stres di dalam ruang isolasi. Bahkan, ada pasien yang berteriak ingin bunuh diri.
TRIBUNJATENG.COM, PAMEKASAN - Sejumlah pasien terkait virus corona Covid-19 meminta untuk pulang merayakan lebaran di rumah masing-masing.
Ketua Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo (Smart) Pamekasan Syaiful Hidayat menolak permintaan tersebut.
Syaiful tak mau mengambil risiko.
• Karena Keteledoran Ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Perintahkan Tutup Pasar hingga Mall
• Murahnya Nyawa di Mata 4 Remaja Ini, Bunuh Tukang Becak di Semarang Cuma Ingin Rampas Rp 7.500
• Ini Ucapan Idul Fitri Lebaran 2020 Dalam Bahasa Arab Cocok untuk WA, IG, FB dan Twitter
• Ucapan Sungkem Idul Fitri atau Lebaran 2020 dalam Bahasa Jawa Krama Inggil
Sebab, pasien positif dan PDP Covid-19 berpotensi menyebarkan virus corona baru kepada keluarga dan tetangganya.
"Kami tolak permintaan pulang dari pasien atau keluarga pasien Covid-19," kata Syaiful saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020).
Syaiful mengatakan, permintaan itu disampaikan pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Permintaan juga disampaikan keluarga pasien yang mendatangi rumah sakit.
Syaiful menyebut, banyak keluarga yang tak terima permintaan mereka ditolak.
Mereka mengancam dokter dan perawat yang bertugas di rumah sakit.
Tapi, dokter tetap tak mengizinkan para pasien itu keluar dari ruangan isolasi.
Pihak RSUD Smart Pamekasan bahkan mengunci pintu ruang isolasi dari luar agar tak ada pasien yang kabur.
Syaiful menyebut, beberapa pasien berteriak meminta pulang.
Mereka mengaku jenuh dan stres di dalam ruang isolasi.
Bahkan, ada pasien yang berteriak ingin bunuh diri.
"Ada yang sampai bilang mau bunuh diri di dalam ruangan.
Tapi kami tetap bergeming dan terus menjalankan tugas sesuai prosedur," terangnya.
Syaiful mengingatkan masyarakat tak menyepelekan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Sebab, butuh kesabaran sebagai pasien positif Covid-19.
Pasien harus menjalani isolasi selama dua pekan sampai sebulan.
"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak terinfeksi Covid-19.
Kalau sudah positif, maka berat konsekuensinya," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 14 kasus positif Covid-19 tercatat di Kabupaten Pamekasan hingga Jumat (22/5/2020).
Sebanyak enam pasien dinyatakan sembuh dan dua meninggal.
Sementara itu, enam pasien dirawat di dua rumah sakit, tiga di RSUD Smart Pamekasan dan tiga pasien di RS Moh Noer Pamekasan.
Selain itu, terdapat 30 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih menunggu hasil swab keluar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Lebaran di Rumah, Pasien Positif dan PDP Covid-19 Berteriak dan Ancam Bunuh Diri"
• 3 Bukti Terpampang Nyata, Song Hye Kyo Heboh Diisukan CLBK dengan Hyun Bin
• Viral Nasib Sial Maling Pisang Asal Grobogan di Sukolilo Pati, Mobilnya Hancur Dirusak Massa
• Amerika Pasang Bendera Setengah Tiang Selama 3 Hari ke Depan, Donald Trump: Kita Telah Kalah
• Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak hingga Keluarga Berikut Waktu serta Takaran Zakat