Berita Cilacap
Cerita Napi Vonis Seumur Hidup, 21 Tahun Rayakan Lebaran di Penjara Nusakambangan
Deni Setia Maharwan ditangkap di Bandara Soetta saat akan terbang ke London, Inggris, pada12 Januari 2000 lalu.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Deni Setia Maharwan ditangkap di Bandara Soetta saat akan terbang ke London, Inggris, pada12 Januari 2000 lalu.
Dia bersama dua pelaku lain bernama Ola dan Rani terbukti akan mengirimkan heroin seberat 3,5 kilogram ke negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Atas tindakannya tersebut, ketiga pelaku divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Namun pada 2012, Deni mendapat grasi dari Presiden SBY.
Olah juga mendapat hal yang sama setahun sebelumnya.
Rani tidak lolos dari jeratan hukuman mati.
• Karena Keteledoran Ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Perintahkan Tutup Pasar hingga Mall
• Amerika Pasang Bendera Setengah Tiang Selama 3 Hari ke Depan, Donald Trump: Kita Telah Kalah
• Viral Nasib Sial Maling Pisang Asal Grobogan di Sukolilo Pati, Mobilnya Hancur Dirusak Massa
• Murahnya Nyawa di Mata 4 Remaja Ini, Bunuh Tukang Becak di Semarang Cuma Ingin Rampas Rp 7.500
Perempuan ini dieksekusi pada 2015 lalu.
Setelah mendapat grasi, vonis Deni menjadi seumur hidup.
Pada tahun ini, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kembangkuning Nusakambangan itu sudah 21 kali merayakan lebaran di balik jeruji besi.
"Saya Deni Setia Maharwan, saya terpidana seumur hidup.
Lebaran kali ini adalah lebaran ke-21 saya di balik jeruji penjara," kata Deni dalam video singkat yang diperoleh Tribunbanyumas.com, Sabtu (23/5/2020).
Dalam video itu Deni mengatakan telah banyak hikmah yang ia dapat selama menjalani pidana.
Satu di antaranya kepedulian dan ketulusan hati pengelola lapas.
"Selama 21 tahun ini di penjara, seakan saya menemukan keluarga," ucap Deni menambahkan.
Menurut Deni, selama menghuni di penjara, ia menyibukkan diri dengan mengurus masjid lapas dan pesantren lapas.
Hal itu dibenarkan Kalapas Kembangkuning Nusamkambangan Unggul Widiyo Saputro.
"Setiap orang memiliki kenangan dengan Hari Raya Idulfitri.
Begitu juga dengan WBP," ujarnya.
Unggul menyatakan aktivitas Deni selama di lapas aktif di kegiatan keagamaan.
Bahkan dia yang menjadi pengurus beberapa kegiatan keagamaan di lapas.
"Ya benar-benar pemuka masjid," terangnya.
Pada lebaran kali ini, kata Unggul, pihaknya memberi bingkisan kepada WBP, termasuk juga kepada Deni.
Tidak hanya itu, WBP juga dimasakkan menu opor ketupat sebagai pengobat rindu dengan keluarga.
Sebagai napi seumur hidup, Deni tentu saja tidak mendapat remisi.
Koordinator Lapas se-Nusakambangan Erwedi Supriyanti menyatakan, terdapat 808 orang di Lapas Nusakambangan yang mendapat remisi khusus Idul Fitri.
808 orang tersebut, kata Erwedi melalui keterangan tertulis yang diperoleh Tribunbanyumas.com, terdiri dari 221 orang dari Lapas Kembangkuning, 197 dari Lapas Narkotika, 222 orang Lapas Permisan, 139 orang dari Lapas Besi, dan 29 orang dari Lapas Terbuka.
808 orang tersebut ada yang mendapat remisi RK I atau pengurangan sebagian dan remisi RK II atau langsung bebas.
Pada lebaran tahun ini, kata Erwedi, terdapat lima orang yang mendapat remisi RK II.
Dua orang dari Lapas Kembangkuning dan tiga orang dari Lapas Permisan.
Dua orang dari Lapas Kembangkuning itu masih ada subsider.
Begitu juga dengan tiga orang dari Lapas Permisan tidak langsung bebas dan masih menjalani subsider.
Erwedi juga menyampaikan napi dari Lapas Narkotika Nusakambangan tidak ada yang mendapat remisi RK II.(yun)
• Pemkot Semarang Juga Rapid Test & Swab di Pasar hingga Swalayan, 1 Orang di Masjid Positif Corona
• 2 Hari Jalankan Rapid Test di Swalayan & Pasar di Kendal, 26 Orang Reaktif Virus Corona
• Andri Sengaja Datang ke Alun-alun Tegal Bawa Anak Ingin Nikmati Takbiran
• Tak Ada Salat Idul Fitri di Masjid Agung Darussalam Cilacap