Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Semarang

Setelah Melahirkan, TM Sembunyi di Belakang Hotel 2 Hari hingga Ditemukan warga, Begini Kondisinya

Setelah melihat kondisi TM, Romlah mengatakan akhirnya MS pun mengaku menyesal telah memukuli kakaknya

Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Akbar Hari Murti
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah. 

"Dia setelah melahirkan tetap berada di kebun itu,

bersembunyi sampai ditemukan warga dua hari setelahnya dan dibawa ke bidan," jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah, Kamis (28/5/2020) kemarin.

Romlah menjelaskan, keluarga TM merupakan keluarga yang taat beragama namun berpendidikan rendah.

Namun TM sering dimarah-marahi oleh ibunya, dan dipukuli adiknya, MS (13).

TM pun sempat melarikan diri dari rumah dua tahun lalu untuk bekerja di salah satu rumah makan di Kabupaten Semarang.

"Setelah kabur selama dua tahun, yang bersangkutan hamil dan pulang ke rumah.

Namun adiknya mungkin malu karena pulang-pulang kok hamil."

"Maka dipukuli oleh adiknya dan dimarahi ibunya," katanya.

Setelah melihat kondisi TM, Romlah mengatakan akhirnya MS pun mengaku menyesal telah memukuli kakaknya.

Saat ini kondisi TM lemah dan menurut Romlah, yang bersangkutan dirujuk ke RSUD Ambarawa untuk perawatan lebih lanjut.

"Bayi TM kondisinya baik, beratnya normal 2,4 kilogram," jelasnya. (Ahm)

Diberitakan sebelumnya, Perlakuan kekerasan diterima TM (16), perempuan muda asal Dusun Tegalsari, Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Kekerasan itu diterima TM oleh keluarganya sendiri, hingga TM harus melahirkan anaknya di kebun belakang Hotel Dua Putra, Ngaglik, Pakopen, Bandungan, Jumat (22/5/2020) lalu.

"Dia setelah melahirkan tetap berada di kebun itu, bersembunyi sampai ditemukan warga dua hari setelahnya dan dibawa ke bidan," jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang, Romlah, Kamis (28/5/2020).

Romlah menjelaskan, keluarga TM merupakan keluarga yang taat beragama namun berpendidikan rendah. Namun menurut Romlah TM sering dimarah-marahi oleh ibunya, dan dipukuli adiknya, MS (13).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved