Berita Internasional
Fakta Baru Chauvin Polisi Penindih George Floyd di Penjara Berkeamanan Maksimum Hingga Digugat Cerai
Derek Chauvin, polisi yang menindih leher George Floyd hingga tewas, dilaporkan dipindahkan ke penjara berkeamanan maksimum.
"Kami pikir bahwa dia memang sengaja, karena dia menindih leher hampir sembilan menit.
Padahal Floyd sudah memohon dan mengaku tak bisa bernapas," kata dia.
Keluarga Floyd menyatakan, mereka menghendaki tiga polisi lain yang datang ke lokasi juga ditahan.
Sebab, mereka dianggap gagal menghentikan aksi Chauvin.
Sang adik, Philonise Floyd mengatakan, mereka menginginkan keadilan.
"Mereka mengeksekusi kakak saya di jalan. Untung ada yang merekamnya," ujar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Minggu, Jacob Frey, mengatakan bahwa Chauvin dan koleganya membunuh Floyd karena dia berkulit hitam.
"Saya bukan jaksa penuntut.Namun biar saya pertegas, polisi itu membunuh seseorang.
Dari apa yang saya lihat, ada rasisme di sini," jelas Frey.
Jaksa Hennepin County Mike Freeman menjelaskan, ada kemungkinan tiga penegak hukum lainnya diproses karena penyelidikan masih berlanjut.
Selain Chauvin, tiga petugas lainnya, Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng, dipecat dari kesatuannya begitu insiden itu viral.
Wakil Presiden Dewan Kota Minneapolis, Andrea Jenkins, menuturkan Floyd dan Chauvin saling mengenal karena pernah bekerja di sebuah kelab malam.
Mantan Presiden AS Barack Obama menyerukan supaya insiden itu diusut setuntas-tuntasnya.
"Jika kita ingin anak cucu kita hidup di kondisi ideal, kita harus bersikap lebih baik," tegasnya.
Digugat Cerai