Virus Corona Jateng
Ganjar Khawatir Gegabah Terapkan New Normal Akan Ada Gelombang Besar Pandemi Corona Selanjutnya
Penularan virus corona Covid-19 di Jawa Tengah mengalami penurunan selama beberapa pekan terakhir ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penularan virus corona Covid-19 di Jawa Tengah mengalami penurunan selama beberapa pekan terakhir ini.
Tingkat penularan virus corona direpresentasikan dalam angka reproduksi efektif (Rt).
Data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) angka Rt (R effective) di Jawa Tengah menunjukkan angka kurang dari satu (<1). Artinya, masuk kategori low Rt.
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Sedianya Minggu Depan Mutasi ke Polda Jateng
• Isi 3 Surat Wasiat Siti Julaekah, Wanita yang Bunuh Diri di Hotel di Semarang, 1 Surat untuk Suami
Meskipun demikian, dengan melihat kurva penularan yang ada, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tidak tergesa-gesa menerapkan tatanan hidup normal yang baru atau new normal.
"Angka itu kami ugemi, kami pegang.
Tapi kami tidak akan gegabah (tergesa-gesa menerapkan new normal)," kata Ganjar, dalam keterangannya, Selasa (2/6/2020).
Ia khawatir jika gegabah melaksanakan new normal, akan terjadi gelombang besar pandemi corona selanjutnya.
Saat ini pihaknya memilih untuk menyiapkan terus masyarakat menjelang new normal.
Mestinya, new normal bisa diterapkan ketika angka penularan wabah mengalami penurunan.
"Kalau menujunya (new normal) kami jalan terus, sebenarnya persiapan terus dilakukan. Hari ini juga kami 'gas pol' agar itu bisa disosialisasikan ke masyarakat. Tapi kami tidak tergesa-gesa," tandasnya.
Persiapan di semua lini masyarakat harus betul-betul dimatangkan. Sosialisasi beraktivitas normal yang baru harus dilakukan di tempat ibadah, tempat bekerja, dan sebagainya.
Menurutnya, normal baru akan dilakukan apabila setiap institusi, lembaga, tempat ibadah, sekolah dan tempat publik lain di Jateng benar-benar menyiapkan ini dengan baik.
Selain itu, new normal bisa dilakukan ketika kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sudah tumbuh.
"Sampai saat ini, saya masih melihat orang tidak pakai masker kok," ujarnya.
Ia juga meminta bupati/ wali kota mensosialisasikan kebiasaan yang baru dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman itu.
Untuk daerah yang masih terdapat kasus dengan angka fluktuatif, seperti Kota Semarang, ia meminta agar kepala daerah terus mengontrol.
Untuk yang sudah zona hijau, Ganjar meminta agar dijaga betul. Serta mengawasi perbatasan daerah supaya kasus corona tidak bertambah.
"Kami harus menyiapkan betul dengan baik. Harus klir betul. Dipastikan agar semua pakai masker yang merupakan kewajiban, dan yang tidak pakai masker harusnya malu," tegas gubernur.(mam)
• 2 Korban Tragedi Getek Terbalik di Kebumen Ditemukan Meninggal 3 Km dari Lokasi Awal
• Rapid Test Virus Corona Acak di Pasar Puri Baru Pati, 2 Pedagang Reaktif
• Vivo Y30 Hadir Gantikan Vivo Y17, Ini Perbandingan Keduanya
• Sudah Seminggu Warga Sendangguwo Tembalang Diteror Lutung Setinggi Anak Umur 3 Tahun