Berita Regional
Jadi Pembicara Diskusi CLS UGM, Guru Besar UII Yogya Lapor Polisi Dapat Whatsapp WA Bakal Dibunuh
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ni'matul Huda membuat laporan ke Polda DIY terkait ancaman pembunuhan
Bicaranya adalah ini ke depan, jangan sampai urusan-urusan akademik menjadi teror terus menerus, ini kasihan," tegasnya.
Kasubdit Penmas Polda DIY Verena menyampaikan telah menerima laporan dari pelapor.
"Hari ini kami menerima laporan dari pelapor, satu bentuknya adalah surat pengaduan dan satu lagi laporan polisi.
Dan tentunya terhadap laporan ini akan kita tindaklanjuti," tuturnya.
Sementara itu Bagas Pujilaksono saat dihubungi Kompas.com mengatakan tidak ingin berkomentar apapun.
"Maaf saya tidak ingin komentar apapun dulu," ucapnya.
Seperti diketahui, rencana kegiatan diskusi akademis yang akan digelar oleh Constitutional Law Society (CLS) atau Komunitas Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) berujung terjadinya terror.
Tindakan teror ini dialami oleh penyelenggara dan narasumber.
Diskusi yang digelar oleh CLS atau Komunitas Hukum Tata Negara FH UGM rencananya dilaksanakan secara daring pada Jumat (29/05/2020) pukul 14.00 WIB.
Dalam diskusi ini, penyelenggara menghadirkan pembicara Ni'matul Huda, Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Awalnya diskusi ini bertajuk "Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan".
Kemudian diubah "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan".
Diskusi ini akhirnya batal dilaksanakan.
Pembatalan ini setelah ada kesepakatan antara penyelenggara dengan narasumber.
Pertimbangan pembatalan ini melihat perkembangan kondisi dan situasi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diteror karena Jadi Pembicara Diskusi CLS UGM, Guru Besar UII Yogya Lapor Polisi"
• 3 Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19, Hendi Beberkan dari Sini Kemungkinan Mereka Tertular
• Muncul Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Semarang, Ini Daftarnya
• Demi Perhiasan, Pasangan Suami Istri Jebak Temannya Bakal Dibooking Lalu Dibunuh
• Sejam Sebelum Meninggal, Wakapolres Purbalingga Video Call Kakak Kandungnya