Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

New Normal

New Normal: Orangtua Siswa Buru Pelindung Wajah Jelang Tahun Ajaran Baru

Dia menyasar siswa, yang sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru, sebagai konsumen pelindung wajah buatannya.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
Agus Iswadi
Face Shield Siswa Ajaran Baru 

TRIBUNJATENG.COM -- Seorang pengrajin di Solo melirik usaha pembuatan face shield.

Dia menyasar siswa, yang sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru, sebagai konsumen pelindung wajah buatannya.

Kesibukan terlihat jelas di bengkel Kombir Art, Jalan Karimunjawa Nomor 12, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (1/5).

Bengkel yang biasanya melayani pembuatan patung, piala, dan vandel itu, kini juga menyediakan face shield atau pelindung wajah.

Khomarudin, pemilik Kombir Art, mulai merintis usaha face shield itu sebelum memasuki Lebaran tahun ini. Adanya wabah virus corona turut berdampak terhadap usaha patung, piala, dan vandel miliknya.

"Sejak adanya pandemi corona, usaha patung, piala dan vandel dibatalkan. Juga jarang ada kejuaraan.

Makanya, saya berpikir untuk membuat usaha yang laku. Kemudian saya mencoba membuat face shield," kata Kombir, demikian sapaan akrabnya.

Khomarudin kebanjiran pesanan face shield atau pelindung wajah menjelang tahun ajaran baru sekolahan. Berbeda dengan face shield pada umumnya.

Face shield buatan Mas Kombir sapaan akrabnya, tidak menggunakan bahan mika. Namun berbahan akrilik yang memiliki lapisan lebih tebal.

Selain itu, uniknya para konsumen bisa memesan sesuai permintaan berupa stiker nama yang disematkan pada bagian muka face shield tersebut.

Kombir memilih bahan akrilik dari pada mika karena lapisannya lebih tebal dan tidak membutuhkan waktu lama dalam proses pembuatannya.

Ketebalan lapisan akrilik pada face shield buatannya berukuran 1,5 milimeter. Meskipun lebih tebal, lapisan akrilik dapat dibentuk melengkung dengan mudah menggunakan alat pemanas khusus.

Pascalebaran, terutama menjelang tahun ajaran baru ini, Kombir justru kebanjiran pesanan face shield. Mayoritas pemesan berasal dari sekitar Solo. Namun ada juga pemesan dari luar daerah, seperti Jakarta, Bandung dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

"Kebanyakan pesanan dari kalangan sekolah swasta. Sebelumnya saya sudah mengirim sekitar 2.000 buah (face shield). Ini masih ada yang belum dikerjakan sekitar 600 buah," ungkapnya.

Dia menambahkan, para pemesan sengaja meminta menyematkan tulisan nama pada bagian muka face shield supaya tidak tertukar dan mudah dikenali. Kombir memasarkan face shield buatannya melalui media sosial. Dia membanderol face shield buatannya dengan harga Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu per buah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved