Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Suami Dipanggil Sayang saat Video Call dengan Perempuan, Istri Rebut HP Malah Ditendang

Seorang suami MN (38) yang berprofesi sebagai notaris, tepergok istri, GS (33), saat sedang video call dengan teman wanitanya.

Editor: m nur huda
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
ILUSTRASI - Video Call 

TRIBUNJATENG.COM, PALEMBANG - Seorang suami MN (38) yang berprofesi sebagai notaris, tepergok istri, GS (33), saat sedang video call  dengan teman wanitanya.

Ibu beranak satu itu terpaksa lapor karena dianiaya hingga babak belur oleh sang suami.

Bukti tanda laporan di Polsek Sukarami Palembang TBL/835/V/2020/Sumsel/Resta Plg/Sek.Skrm, Minggu (24/5/2020).

Kejadian itu berawal saat ia memergoki suaminya sedang video call (VC) bersama seorang perampuan yang diduga selingkuhannya.

Sontak, GS berusaha merebut ponsel suaminya.

Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu

Dimulai Lagi, Ini Jadwal Liga Italia 2019-2020 Lengkapnya

Sonya Deville Pegulat Wanita WWE Kandidat Kuat Pemeran Batwoman

Kabar Liga Italia, Penonton Diizinkan Masuk Stadion Mulai Juli

Seketika itu korban menerima hadiah pukulan di perut serta kakinya dipelintir MN. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.

"Wanita itu memanggil suami saya sayang, sehingga saya dekati mau ambil ponselnya tapi saya langsung dipukul di perut dan ditendang," kata GS, saat menceritakan kejadian tersebut, Senin (1/6/2020).

Di dalam rumah mereka di Kecamatan Sukarami, Palembang, GS terus dipukuli tanpa ampun oleh suaminya. Kejadian itu disaksikan oleh pengasuh bayi yang ada di sana.

Namun, pengasuh bayi itu tak dapat berbuat banyak lantaran takut dimarahi MN.

Merasa dirinya terancam, GS memilih kabur dan pulang ke rumah orangtuanya untuk melaporkan peristiwa tersebut.

"Malam saya langsung visum ke rumah sakit dan melapor ke Polsek," ujar GS.

Orang tua korban akhirnya mencoba mendatangi kediaman anaknya tersebut didampingi oleh perangkat RT setempat bersama warga, untuk menjemput korban. Selama di sana, MN tak keluar menemui mertuanya.

"Saya minta tolong sama pegawai suami saya untuk minta bawakan barang-barang kebutuhan saya dan anak .Selama itu dia (MN) tidak muncul saat kami di rumah," ujar korban.

MN dan GS sudah tujuh tahun mengarungi bahtera rumah tangga dan dikaruniai seorang anak. Namun, dalam rumah tangga mereka, korban mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya tanpa sebab.

"Suami saya berprofesi sebagai notaris. Saya dulu kerja di salah satu bank. Tapi disuruh berhenti sama suami, setelah itu saya sering disiksa tanpa alasan jelas," terang korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved