Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kompol Ponco

BERITA LENGKAP: Inilah Kondisi Lokasi Kecelakaan Wakapolres Purbalingga Kompol Ponco

Lolaksi kecelakaan Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto, di Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, minim penera

Rifqi Gozali
Pemberangkatan jenazah Kompol Widodo Ponco Susanto 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA -- Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Senin (1/6) malam.

Korban mengalami kecelakaan di di Jembatan Kali Muli, Desa Baleraksa, saat mengendarai sepeda motor.

Kasatlantas Polres Purbalingga, AKP Indri Endrowati mengatakan, Kompol Ponco mengalami kecelakaan menggunakan sepeda motor Honda ADV berpelat nomor R 6789 OC.

Ponco meninggal di Puskemas Karangmoncol.

"Korban mengalami luka memar pada kepala belakang dan robek pada dagu," ujar Indri.

Ia menuturkan, kronologi bermula ketika motor yang dikendarai Ponco melaju dari utara dengan kecepatan sedang.

Di dekat lokasi kejadian, kondisi jalan menikung ke kiri dan keadaan gelap tanpa penerangan jalan.

"Sepeda motor Pak Wakapolres tetap melaju lurus sehingga masuk ke Kali Muli, Desa Baleraksa," terangnya.

Kapolres Purbalingga, AKBP Muchammad Syafii Maulla, memimpin upacara pemberangkatan jenazah Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto, ke peristirahatan terakhir, Selasa (2/6).

Kompol Ponco dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punden, Banyumanik, Kota Semarang.

Dalam sambutannya, Syafii Maulla mengatakan, dirinya berikut jajaran Polres Purbalingga sangat merasa kehilangan.

"Semoga Tuhan menunjukkan dan melapangkan jalannya," ucap dia.
Kaget

Sementara itu, kakak tertua korban, Eko Sismadi mengatakan, satu jam sebelum meninggal, pada Senin malam,

Ponco sempat berkomunikasi via videocall dengannya.

"Tidak ada apa-apa. Tidak ada firasat," kata Eko Sismadi, Selasa.

Dalam obrolan videocall itu, kata Eko, keduanya membahas terkait kabar saudaranya yang sedang sakit.

Ponco yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara itu berkabar ke Eko sebagai kakak tertua bahwa kalau saudaranya yang nomor dua sakit.

"Dia meminta saya untuk mengurusi supaya adik saya itu dirawat di RS Sultan Agung Semarang," kata Eko.

Eko yang tinggal di Salatiga pun lantas bergegas ke Semarang untuk mengurusi adiknya yang sakit.

Sejurus kemudian, Eko pun sempat mengabari Ponco, kalau saudaranya telah mendapatkan perawatan dan kondisinya kian membaik.

"Saya juga sempat ngabari Ponco, kalau kakaknya sudah baik. Sudah dirawat," ucap dia.

Tapi tiba-tiba kabar mengagetkan itu datang dari istri Ponco. Eko kaget, saat mendapati adik bungsunya mengalami kecelakaan.

"Saya dikabari istrinya sudah cukup malam. Kabarnya kalau Ponco kecelakaan. Sudah itu saja," tandasnya.

Minggu Depan Pindah Tugas ke Polda Jateng

Ada cerita menyedihkan sebelum Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto, mengalami kecelakaan.

Kasubbag Humas Polres Purbalingga, Iptu Widyastuti menuturkan, Wakapolres hidup sendiri selama dinas di Mapolres Purbalingga.

"Anak dan istrinya tinggal di Semarang," kata Widy, demikian sapaan akrab Widyastuti, Selasa (2/6) dini hari.

Sebelum kejadian, kata Widy, istri Wakapolres masih menemani korban di Purbalingga.

Istrinya baru mendapat kabar Wakapolres mengalami kecelakaan setelah pulang ke Semarang.

"Kemarin siang (Senin siang) istrinya masih nemenin di sini. Istrinya pulang Semarang dan sampai pukul 20.00, lalu mendapat kabar (kecelakaan) itu, " jelasnya.

Setelah kejadian, kata Widy, jenazah Ponco dibawa ke RSUD Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga.

Kemudian jenazah di bawa ke Mapolres Purbalingga untuk disalati. Pada Selasa dini hari, jenazah korban dibawa ke Kota Semarang.

Jenazah dimakamkan di Banyumanik, Kota Semarang, Selasa pagi.

Widy menambahkan, sebelum meninggal, pada Senin (1/6) pagi, Wakapolres sempat mengikuti apel di kantornya.

"Kami tadi siang (Senin siang) rapat dengan beliau. Tadi pagi (Selasa pagi) juga datang ke kantor untuk apel.

Selain itu kami juga sempat Anev (analisis dan evaluasi--Red) bersama PJU hingga pukul 11.00," jelasnya.

Widy menyampaikan, Wakapolres memang memiliki hobi turing bersama rombongan Pejabat Utama Polres (PJU) Purbalingga sembari mengecek pos.

Wakapolres meninggal menggunakan sepeda motor.

Ia menuturkan, sedianya Kompol Ponco sebentar lagi berpindah tugas ke Polda Jateng.

Almarhum akan menempati kedudukan baru sebagai kepala unit (kanit) di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng.

"Minggu depan serah terima jabatan (sertijab). Tadi rapat membahas masalah itu juga," katanya.

Lokasi Kecelakaan Wakapolres Minim Penerangan

Kecelakaan Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Susanto, Senin (1/6/2020).
Kecelakaan Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Ponco Susanto, Senin (1/6/2020). (Istimewa)

Lolaksi kecelakaan Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto, di Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, minim penerangan.

Hal tersebut juga disebutkan dalam rilis tertulis Satlantas Polres Purbalingga.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Baleraksa, Ali Mudawam juga membenarkan kondisi tersebut.

Dia mengakui, lokasi tempat Wakapolres mengalami kecelakaan memang minim penenerangan.

Ali menuturkan, jalan di lokasi TKP merupakan jalan milik Pemkab Purbalingga. Namun jalan tersebut minim lampu jalan.

"Penerangan jalan rata-rata swadaya masyarakat. Itu pun lampu dari rumah-rumah masyarakat. Kalau (penerangan jalan) dari pemerintah, belum ada," kata Ali, Selasa (2/6).

Menurut Ali, penerangan jalan pernah diprogramkan oleh Pemkab Purbalingga. Namun rupanya penerangan jalan tersebut tidak terealisasi.

Dia menjelaskan, kondisi jalan di lokasi kejadian rata, tetapi tidak ada penerangan jalan.

"Baru kali kejadian seperti ini (kecelakaan hingga meninggal). Masyarakat di sini (Baleraksa) aman, tidak pernah kecelakaan.

Tapi kalau yang tidak tahu medannya bisa celaka karena dikira jalannya lurus, ternyata menikung, " jelasnya.

Ia berharap, ada rambu lalu lintas di lokasi kejadian. Selain itu pihaknya juga meminta agar lokasi tersebut diberi penerangan jalan.

"Bantuan penerangan jalan yang sekarang ada belum menyeluruh.

Kami sudah mengajukan penerangan jalan sejak zaman Bupati Tasdi (Bupati Purbalingga sebelum bupati sekarang, Dyah Hayuning Pratiwi--Red)," terangnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho menuturkan, jaringan listrik di lokasi kecelakaan Wakapolres Purbalingga bukanlah jaringan primer.

Dia mengakui, titik tiang PLN agak jauh dari lokasi yang akan dipasang lampu penerangan jalan.

"Kami mengupayakan dan mengidentifikasi. Memang di situ butuh penerangan jalan," tutur dia.

Namun jika dipasang lampu jalan dengan tenaga surya dinilainya kurang efektif. Hal ini dikarenakan faktor pemeliharan yang sulit.

"Sebenarnya bisa dipasang tenaga surya, tapi pemeliharaannya sulit karena banyak komponennya," jelasnya.

Ia mengatakan, secara bertahap sudah mengupayakan penerangan di sejumlah lokasi, terutama di kawasan gelap dan rawan kecelakaan.

"Kebetulan di situ (Jembatan Kali Muli, Baleraksa) masih agak jauh (dari realisasi penerangan jalan), nanti di periode berikutnya kami prioritaskan," katanya. (rtp/goz/iwn)

Alasan Shin Tae-yong Prioritaskan Timnas U19 Dari 3 Timnas yang Dipegang

KRONOLOGI LENGKAP : Penangkapan Buronan KPK Nurhadi, Sewa Rumah Baru 2 Bulan

Katalog Promo Indomaret dan Alfamart 3 Juni 2020, Diskon dan Promo Lengkapnya

KISAH NYATA: Usia 16 Tahun Dapat Rp 32 Miliar, Hidup Foya-foya dan Dimanfaatkan Teman, Kini Sengsara

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved