Haji 2020
Rukun Islam: Inilah Daftar Lengkap Naik Haji Batal Sepanjang Sejarah dan Penyebabnya
Kementerian Agama (Kemenag) RI memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2020.
Rukun Islam Kelima 2020 Batal - Berikut Daftar Naik Haji Batal Sepanjang Sejarah dan Penyebabnya
TRIBUNJATENG.COM - Kementerian Agama (Kemenag) RI memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2020.
Keputusan tersebut diambil mengingat pandemi Covid-19 masih melanda hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.
"Pihak Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara mana pun.
Akibatnya, pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan, utamanya dalam pelayanan dan perlindungan jemaah," kata Menteri Agama Fachrul Razi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/6/2020).
"Berdasarkan kenyataan tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2020 atau tahun 1441 Hijriah ini," lanjutnya mengatakan.
Keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 1441 Hijriah dituangkan melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 494 Tahun 2020.
Dalam keputusan itu, Fachrul Razi menegaskan pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun ini berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.
Artinya, pembatalan itu tidak hanya berlaku untuk jemaah yang menggunakan kuota haji pemerintah baik regular maupun khusus.
Tetapi juga jemaah yang akan menggunakan visa haji mujamalah atau undangan, atau furada yang menggunakan visa khusus yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi.
"Jadi tahun ini tidak ada pemberangkatan haji dari Indonesia bagi seluruh warga Indonesia," kata purnawirawan jenderal TNI itu.
Fachrul Razi menyadari, pembatalan pemberangkatan ibadah haji ini merupakan keputusan yang cukup pahit dan sulit.
Di satu sisi pemerintah telah berupaya untuk menyiapkan penyelenggaraan haji, tetapi di sisi lain pemerintah juga bertanggung jawab dalam menjamin keselamatan warganya dari risiko Covid-19.
Namun demikian, setelah melalui kajian yang mendalam dari berbagai aspek, pemerintah meyakini pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun ini merupakan keputusan yang terbaik.
"Keputusan yang pahit ini kita yakini yang paling tepat dan paling maslahat bagi jemaah dan petugas kita semua," kata Fachrul Razi.
Sejarah Pembatalan Ibadah Haji
Pembatalan pelaksanaan ibadah haji, rukun Islam kelima buka hanya terjadi pada tahun ini.
Menurut data The Saudi King Abdul Aziz Foundation for Research and Archives yang dirilis pada Maret, sebagaimana dikutip dari BBC, ibadah haji pernah 40 kali ditiadakan dalam sejarah peradaban manusia, dengan alasan beragam, mulai dari perang sampai wabah penyakit menular.
Pada 1814, Kerajaan Arab Saudi dilanda wabah thaun, yang juga melanda Mekah dan Madinah sehingga Ka'bah harus ditutup kala itu.
Lalu tahun 1831, ada wabah dari India, yang dicurigai adalah kolera, dan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji.
Periset mencatat setidaknya 75 persen jemaah haji meninggal dunia dan pelaksanaannya dihentikan di tengah jalan.
Kolera kembali ditemukan di Arab Saudi pada 1846-1892, dan haji pun batal dilaksanakan pada 1850, 1865, dan 1883.
Ibadah haji sempat dilaksanakan pada 1864, namun menelan 1.000 korban jiwa per harinya karena terjangkit kolera.
Pada 1987, wabah meningitis menyambangi ibadah haji dan penyebaran penyakit ini menginfeksi setidaknya 10.000 peserta haji.
Arab Saudi Terkini
Pemerintah Arab Saudi sejauh ini tak kunjung membuka akses negaranya bagi warga dari negara lain.
"Berdasarkan kenyataan tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2020 atau tahun 1441 Hijriah ini," kata Fachrul Razi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/6/2020).
Lantas, bagaimana kondisi terkini Arab Saudi di tengah pandemi Covid-19?
Angka kasus masih tinggi Dilansir dari Al Arabiya, Senin (1/6/2020), Arab Saudi melaporkan tambahan 1.881 kasus infeksi baru pada hari itu, sehingga total menjadi 87.142 kasus.
Arab Saudi juga melaporkan 1.864 pasien telah dinyatakan sembuh dengan jumlah total mencapai 64.306 pasien.
Artinya, Arab Saudi kini masih memiliki pasien aktif sebanyak 22.311 orang.
Jumlah kasus kematian di Negeri Petrodolar itu juga bertambah 22 kasus sehingga total menjadi 525 kasus.
Sejak Minggu (31/5/2020) lalu, Arab Saudi telah melonggarkan penguncian fase pertama dengan mengizinkan beberapa aktivitas.
Di hari yang sama, 90.000 masjid di Arab Saudi telah dibuka untuk pelaksanaan shalat Subuh setelah lebih dari dua bulan ditutup, seperti dilansir dari Middle East Eye, Minggu (31/5/2020).
Protokol di Masjid
Beberapa protokol yang diberlakukan seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak dua meter, serta membatasi pembukaan masjid 15 menit sebelum memulai shalat dan 10 menit setelahnya.
Selain itu, lansia, anak-anak di bawah 15 tahun, dan orang-orang yang memiliki penyakit kronis juga tidak diizinkan untuk memasuki masjid.
Para jemaah juga diharuskan untuk mengambil wudhu di rumah masing-masing untuk meminimalisir kontak dengan benda atau jemaah lainnya.
Sementara itu, beberapa fasilitas publik lain, seperti toko, restoran, mal, dan kafe juga telah dibuka kembali pada Minggu.
Pelonggaran fase kedua
Ketika pelonggaran fase kedua dimulai pada 20 Juni 2020 mendatang, warga akan kembali ke rutinitas masing-masing dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan Arab Saudi Taufiq al-Rabiah memperingatkan bahwa pemerintah akan kembali mengambil langkah penguncian ketat jika jumlah kasus kembali melonjak dan melebihi kapasitas sektor medis.
Untuk itu, ia menekankan jika kesadaran dan kepatuhan publik atas tindakan pencegahan sangat penting untuk melanjutkan pelonggaran penguncian.
"Kami terus memantau situasi berdasarkan jumlah kasus kritis di rumah sakit dan kapasitas mereka untuk menerimanya," kata dia, dikutip dari Arabian Business, Minggu (31/5/2020).
"Kami ingin dapat menerima semua kasus yang menjangkau kami dan memberi mereka perawatan yang mereka butuhkan.
Kita semua berada dalam satu kapal, kita adalah satu tim, dan kita harus bekerja bersama dengan hati-hati," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Batalkan Ibadah Haji 2020, Bagaimana Kondisi Terkini di Arab Saudi?"
• Sahkah Shalat Jumat dengan Dua Sif dalam Satu Jumat? Ini Kata MUI
• Nikita Mirzani Sarankan Ariel NOAH Tak Usah Balikan dengan Luna Maya dan Sophia Latjuba
• FOKUS : Bersabar Setahun Lagi
• Cara Kekeyi Kuat Hadapi Bullying Netizen Bikin Anji Tertawa Terbahak-bahak