Berita Jateng
Ombudsman Jateng Catat Laporan Warga Paling Banyak Masalah Bansos Corona
Ombudsman RI perwakilan Jawa Tengah menerima sejumlah laporan di masa pandemi virus corona Covid-19 ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ombudsman RI perwakilan Jawa Tengah menerima sejumlah laporan di masa pandemi virus corona Covid-19 ini.
Laporan paling banyak yang masuk berkaitan bantuan sosial penanganan Covid-19.
Yakni soal pengelolaan dan penyaluran dana bantuan sosial (bansos).
• HEBOH! Anggota Parlemen Hanya Pakai Celana Dalam Saat Rapat Virtual, Tak Sadar Posenya Terekam
• Gara-gara Ini Kedai Kopi Milik WNI di Amerika Lolos dari Penjarahan Demo Kematian George Floyd
• Dalam 2 Hari 15 Orang Positif Corona di Solo Raya, Wonogiri Jebol, Sukoharjo 3 Besar Jateng
• Penggotong Peti Jenazah Warga Klaten Baru Tahu Almarhum Dinyatakan Positif Corona di Semarang
Aduan terkait masalah dana bansos corona sebanyak 89 persen atau 47 laporan dari total sebanyak 53 laporan yang masuk hingga 28 Mei 2020.
Ketua Ombudsman RI perwakilan Jateng, Siti Farida menuturkan laporan yang masuk tersebut sebagian besar melaporkan berkaitan bansos provinsi.
Aduan yang masuk dari beberapa kabupaten/kota di Jateng, setelah ditelusuri ternyata melaporkan masalah bansos provinsi.
"Sebelumnya banyak juga laporan yang masuk terkait masalahan bansos dari kabupaten/kota dan desa, itu sudah ditindak lanjuti.
Masih ada tersisa yang sebagian setelah ditelusuri itu masuk dalam alokasi bansos provinsi," kata Farida kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/6/2020).
Ombudsman akan bertemu dengan pihak pemerintah provinsi untuk meminta klarifikasi dalam waktu dekat ini.
Pihaknya akan melototi instansi teradu hingga direalisasikan terkait aduan atau laporan masalah bansos.
"Harus sampai direalisasikan.
Sampai tuntas," tandas perempuan yang pernah menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten itu.
Laporan masalah bansos paling banyak berdasarkan lokasi pengaduan yakni dari Kota Semarang sebanyak delapan laporan.
Tujuh dari Klaten, lima dari Brebes, Blora dan Demak masing-masing tiga laporan, serta beberapa daerah lainnya.
Ada tujuh permalasahan yang dilaporkan terkait bansos.