Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

KABAK BAIK: Indonesia Dikabarkan Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona Tahun Ini

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyebut Indonesia bisa menghasilk

via kompas.com
Ilustrasi peneliti melakukan pengembangan vaksin virus corona, covid-19, di laboratorium. 

TRIBUNJATENG.COM- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyebut Indonesia bisa menghasilkan vaksin virus corona pada tahun ini.

Namun, vaksin virus corona tersebut baru bisa dipakai secara massal pada tahun depan.

Bambang menyampaikan kabar itu saat menjadi pembicara pada Danareksa Distinguished Speaker Series bertopik Upaya Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi, dan New Normal di Indonesia yang diadakan oleh PT Danareksa melalui aplikasi telekonferensi pada Rabu (3/6) sore.

Danareksa Distinguished Speaker Series ini dihadiri sekitar dua ratus peserta dari berbagai BUMN dan perusahaan di bidang pasar modal dan bidang lain yang tertarik mengetahui perkembangan terakhir inovasi penanganan Covid-19 dan dampak ekonomi selama new normal diberlakukan.

Dikutip dari situs Kemristek, Bambang menjelaskan saat ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memimpin riset di sektor vaksin virus corona untuk transmisi lokal dalam Konsorsium Riset dan Inovasi tentang Covid-19 yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.

Bambang memperhitungkan akhir tahun ini bibit vaksin atau vaccine seed khusus untuk strain coronavirus di Indonesia sudah ada walaupun penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi massal kemungkinan dilakukan pada tahun depan setelah bibit vaksin lolos uji medis dan dapat diproduksi massal untuk paling tidak separuh penduduk Indonesia.

“Bibit vaksinnya mungkin bisa ditemukan tahun ini tapi imunisasi massal itu baru bisa mungkin tahun depan. Vaksinnya sendiri harus diproduksi. Memproduksi vaksin itu jelas tidak gampang dan skalanya sangat besar."

"Untuk Indonesia kita ada 260 juta (penduduk) jadi kita buat vaksin antara separuh sampai dua per tiga penduduk yang harus divaksin. Berarti vaksin yang dibutuhkan antara 130 sampai 170 juta. Itu belum menghitung boosternya."

"Kalau kita divaksin, itu sekali vaksin belum tentu imun kita muncul sehingga harus ada boosternya sampai imun muncul. Tentu saja setiap orang berbeda, ada yang sekali vaksin langsung muncul. Ada yang tidak muncul-muncul,” ungkap Menteri Bambang.

Bambang menambahkan, Indonesia memerlukan vaksin virus corona khusus yang berbeda dengan vaksin virus corona yang dikembangkan di negara lain.

Penyebabnya, tiga jenis atau strain virus Covid-19 yang menyebar di dalam negeri belum terkategorisasi oleh database terkait influenza dan coronavirus di dunia, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

“Ada bank data influenza di dunia, GISAID namanya. Mereka mengumpulkan semua virus flu, dalam hal ini virus Covid-19 yang sudah dilakukan namanya whole genome sequencing."

"Istilahnya virusnya sudah bisa dibaca karakternya dan mereka kemudian lakukan klasifikasi. Pertama mereka hanya ada tiga klasifikasinya, klasifikasi S, G, dan V."

"Kemudian (jenis virus) yang lain masih dianggap others (belum dikenali) dan ternyata tiga yang Indonesia kirim dari Eijkman, ketiganya masuk others, tidak masuk yang S, G, maupun V,” ungkap Bambang.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Indonesia bisa hasilkan vaksin virus corona, ini penjelasan Menristek"

FATWA MUI BARU: 5 Panduan Salat Jumat Era New Normal, Boleh Bergelombang atau Cukup Salat Zuhur

DETIK-DETIK Ratusan Orang Bersenjata Tajam Jemput Mayat di RS tak Mau Dimakamkan Prosesur Corona

Tin Zuraida, Istri Nurhadi Bisa Jadi Tersangka

Hotline Semarang : Ada Program Bebas Biaya Balik Nama

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved