Wabah Virus Corona
Perusahaan AstraZeneca Segera Produksi Massal Vaksin Corona, Kemanjurannya Diketahui Agustus 2020
Perusahaan obat AstraZeneca akan mulai memproduksi secara massal vaksin potensial untuk virus corona.
Perjanjian lisensi AstraZeneca dengan SII India adalah untuk memasok satu miliar dosis untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan komitmen untuk menyediakan 400 juta sebelum akhir 2020.
Soirot mengatakan perusahaan sedang membangun sejumlah rantai distribusi di seluruh dunia untuk mendukung akses global selama pandemi.
"Memiliki vaksin adalah satu hal tetapi Anda harus memproduksinya dalam skala dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa itu bukan hal yang mudah dilakukan," katanya kepada Today.
Dia menggambarkan pandemi virus corona sebagai tragedi global dan tantangan bagi seluruh umat manusia.
AstraZeneca telah setuju untuk memasok 300 juta dosis vaksin potensial ke AS dan lebih lanjut 100 juta ke Inggris, dengan pengiriman pertama diharapkan pada bulan September.
Pemerintah di seluruh dunia telah berjanji miliaran dolar untuk vaksin Covid-19 dan sejumlah perusahaan farmasi berlomba untuk mengembangkan dan menguji obat-obatan potensial.
"Vaksin harus dilihat sebagai barang publik global, vaksin rakyat, yang semakin banyak diminta oleh para pemimpin dunia," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pesan video, Kamis.
Indonesia Produksi
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyebut Indonesia bisa menghasilkan vaksin virus corona pada tahun ini.
Namun, vaksin virus corona tersebut baru bisa dipakai secara massal pada tahun depan.
Bambang menyampaikan kabar itu saat menjadi pembicara pada Danareksa Distinguished Speaker Series bertopik Upaya Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi, dan New Normal di Indonesia yang diadakan oleh PT Danareksa melalui aplikasi telekonferensi pada Rabu (3/6) sore.
Danareksa Distinguished Speaker Series ini dihadiri sekitar dua ratus peserta dari berbagai BUMN dan perusahaan di bidang pasar modal dan bidang lain yang tertarik mengetahui perkembangan terakhir inovasi penanganan Covid-19 dan dampak ekonomi selama new normal diberlakukan.
Dikutip dari situs Kemristek, Bambang menjelaskan saat ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memimpin riset di sektor vaksin virus corona untuk transmisi lokal dalam Konsorsium Riset dan Inovasi tentang Covid-19 yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.
Bambang memperhitungkan akhir tahun ini bibit vaksin atau vaccine seed khusus untuk strain coronavirus di Indonesia sudah ada walaupun penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi massal kemungkinan dilakukan pada tahun depan setelah bibit vaksin lolos uji medis dan dapat diproduksi massal untuk paling tidak separuh penduduk Indonesia.
“Bibit vaksinnya mungkin bisa ditemukan tahun ini tapi imunisasi massal itu baru bisa mungkin tahun depan. Vaksinnya sendiri harus diproduksi. Memproduksi vaksin itu jelas tidak gampang dan skalanya sangat besar."