Berita Internasional
Meski Satu Partai, George W Bush Tak Akan Pilih Donald Trump di Pilpres AS 2020
Mantan Presiden AS, George W Bush, disebut tidak akan memberikan suaranya kepada Presiden Donald Trump di Pilpres AS 2020.
Begitu pula dengan William McRaven, pensiunan Laksamana Angkatan Laut yang memerintahkan penyerangan yang membunuh Osama bin Laden.
"Musim gugur ini, tiba saatnya untuk kepemimpinan baru, baik itu dari Republik, Demokrat, atau independen," ulas McRaven.
Dalam wawancara ketika peringatan 76 tahun D-Day, McRaven menyebut saat Perang Dunia II, Presiden AS menggugah hati rakyat lewat tutur kata, aksi, dan humanitas mereka.
Tapi untuk saat ini, dia tidak melihat presiden yang pernah memimpin acara drama realitas The Apprentice tersebut layak memimpin AS.
"Presiden Trump sudah menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi panglima tertinggi," beber McRaven.
Rencana Trump gunakan militer
Menurut seorang pejabat senior AS, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada penasihatnya pada pekan lalu bahwa ia ingin 10.000 tentara dikerahkan ke wilayah Washington DC untuk menghentikan kerusuhan sipil atas pembunuhan seorang pria kulit hitam oleh polisi Minneapolis.
Permintaan Trump selama percakapan di Oval Office yang memanas pada hari Senin menunjukkan seberapa dekat presiden dalam memenuhi ancamannya untuk mengerahkan pasukan tugas aktif di kota-kota AS, meskipun ditentang oleh kepemimpinan Pentagon.
Pejabat senior AS yang tak mau namanya disebut membisikkan, pada pertemuan itu, Menteri Pertahanan Mark Esper, ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley, dan Jaksa Agung William Barr merekomendasikan menentang penempatan semacam itu. Pertemuan itu sangat "kontroversial," tambah sang pejabat.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan pernyataan dari Reuters.
Trump sejak itu tampak puas dengan pengerahan oleh Garda Nasional, opsi yang direkomendasikan oleh Pentagon dan alat yang lebih tradisional untuk menangani krisis domestik.
Para pemimpin Pentagon bergegas memanggil gubernur dengan permintaan untuk mengirim pasukan Garda ke Washington. Penegakan hukum federal tambahan juga dimobilisasi.
Yang juga menjadi kunci bagi Trump tampaknya adalah langkah Esper dalam melakukan preposisi - tetapi tidak mengerahkan - tentara tugas aktif dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan unit lainnya di daerah Washington DC. Pasukan itu telah diberangkatkan.
"Memiliki pasukan aktif yang tersedia tetapi tidak di kota sudah cukup bagi presiden saat itu," kata pejabat tersebut.
Barr mengatakan kepada CBS “Face the Nation” pada hari Minggu bahwa tidak ada pasukan tugas aktif yang dikerahkan di jalan-jalan Washington, tetapi ada beberapa polisi militer di dekatnya.