Helir Jatuh
UPDATE: Danpuspenerbad: Penerbad TNI AD akan Meminta Teknisi dari Rusia untuk Periksa VCR
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Lettu Cpn Wisnu Tia Arumi satu di antara empat prajurit TNI yang meninggal dunia
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Lettu Cpn Wisnu Tia Arumi satu di antara empat prajurit TNI yang meninggal dunia dalam kecelakaan jatuhnya Helikopter MI-17 milik Penerbad di Kendal, Sabtu kemarin.
Minggu (7/6), jenazah almarhum Lettu Wisnu dimakamkan dengan upacara militer.
Upacara pelepasan jenazah dilaksanakan di Markas Penerbad Ahmad Yani Semarang dengan inspektur upacara Komandan Puspenerbad, Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso.
Jenazah Lettu Cpn Wisnu (28) dimakamkan di Tempat Permakaman Umum Bergota II atau TPU Kembangarum, Minggu (7/6) siang dihadiri keluarga dan sejumlah pelayat.
Almarhum Cpn Wisnu meninggalkan seorang istri yaitu dokter Yuanita Rahmawati, dan seorang bayi berusia 4 bulan.
Sang istri, ibunda tampak menahan air mata selama proses pemakaman.
Pantauan Tribunjateng.com di rumah duka di RT 4 Rw 12 Kelurahan Tambak Aji, Kota Semarang tampak sejumlah karangan bunga ucapan bela sungkawa.
"Semua keluarga inti mulai dari mama, istri dan adik almarhum ikut ke Markas Penerbad," kata Susi tante almarhum.
Dia merasa sangat kehilangan sosok pemuda yang sabar, baik dan pendiam.
Tidak hanya di rumah orangtua almarhum Lettu CPN Wisnu di Tambakaji saja yang dipenuhi karangan bunga, melainkan juga di rumah mertua almarhum yaitu di Jalan Gatot Subroto Rt 2 Rw 6 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan.
Mertua almarhum adalah Indri Astuti yang juga Lurah Kalipancur. Di rumah ini juga dipenuhi karangan bunga.
Sejumlah pelayat juga hadir di sini, dengan mengenakan masker.
Beberapa anggota DPRD Kota Semarang juga tampak melayat di rumah duka antara lain Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim.
Indri mengungkapkan sangat kehilangan sosok menantunya tersebut. Pasalnya dia merupakan suami dari anak tunggalnya dr Yuanita Rahmawati, dan kini masih memiliki bayi perempuan berusia empat bulan bernama Firzana.
Apalagi setelah menikah dengan anaknya, almarhum setiap hari tinggal di rumahnya.