Berita Semarang
Perhotelan Mulai Bangkit, Wawali Kota Semarang Pimpin Simulasi Penerapan New Normal di Grand Edge
"Dengan pola new normal, kami harapkan hotel-hotel yang lain bisa mengikuti apa yang telah dilaksanakan oleh Grand Edge," ucapnya
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sektor perhotelan yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 kini mulai menyiapkan era normal baru dan siap bangkit.
Seperti Kekancan Mukti Group yang baru saja meresmikan beroperasinya kembali Grand Edge Hotel Semarang.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, Komisaris Kakancan Grup, Andri Raharja, dan PHRI Jateng, Heru Isnawan, serta jajaran management Grand Edge Hotel, melakukan simulasi penerapan new normal.
Ita, sapaannya, memimpin simulasi new normal mulai dari tamu datang, reservasi, menuju lift, masuk ke kamar hotel, hingga ke restoran dan kolam renang.
• Perjalanan Karir Mayjen TNI Ali H Bogra, Pernah Gagal Beberapa Kali Hingga Menjadi Pangdam Kasuari
• Viral Anggota DPRD Jember Rapat Paripurna Pakai Pelampung: Kami Khawatir Tenggelam
• Sesunggukan, Dorce Gamalama Beberkan Alasan Minta Kerja ke Raffi Ahmad dan Gigi: Aku Enggak Miskin
• Promo Superindo Hari Kerja 8-11 Juni 2020, Diskon Buah hingga 45 Persen, Berikut Daftar Lengkapnya
Setiap tamu yang datang wajib memakai masker. Setiap fasilitas hotel telah diterapkan social distancing atau jaga jarak.
"Prinsipnya kami sangat mengapresiasi langkah Grand Edge yang memulai operasi dengan pola new normal dan penerapan standar protokol kesehatan yang ditetapkan," ungkap Ita, usai simulasi penerapan new normal di Hotel Grand Edge, Selasa (9/6/2020).
Dengan beroperasinya kembali Hotel Grand Edge menggunakan pola new normal dan SOP kesehatan yang ketat, Ita berharap hotel-hotel lainnya bisa mengikuti.
"Dengan pola new normal, kami harapkan hotel-hotel yang lain bisa mengikuti apa yang telah dilaksanakan oleh Grand Edge," ucapnya.
Lebih lanjut Ita menambahkan, management harus patuh dengan ketentuan protokol kesehatan, salah satunya pembatasan jumlah tamu maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan termasuk di ruang meeting maupun restoran.
"Dari simulasi yang dijalankan di Grand Edge, semuanya sudah sesuai dengan SOP Kesehatan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, hingga saat ini Pemkot masih menggodok pola new normal untuk sektor pariwisata yang lain seperti karaoke, SPA, dan obyek wisata yang selama ini masih ditutup.
Pembukaan sektor-sektor tersebut, lanjut dia, juga bergantung pada kedisiplinan masyarakat.
"Pembukaan sektor-sektor itu tergantung dari kedisiplinan masyarakat.
Kalau penderita Covid-19 semakin turun, maka kemungkinan besar akan dibuka dengan pola new normal dan penerapan SOP kesehatan yang ketat," katanya.
Corporate Hotel Manager Kekancan Mukti, Andhina Anggun memaparkan, pihaknya sudah menerapkan new normal untuk semua hotel yang masuk dalam jaringan Kekancan Mukti Group di Jawa Tengah dan Yogyakarta meliputi Grand Edge Hotel, Radja Hotel, dan Griya Ayem, 21 Residentie, dan Rumah Mertua Herritage Jogja. Pihaknya menyeragamkan pelayanan sesuai standar SOP Kesehatan.