Berita Nasional
Elektabilitas Prabowo Turun Drastis, Ini Penyebabnya
Pandemi Covid-19 menjadi panggung bagi kepala daerah untuk mendongkrak popularitas mereka.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi panggung bagi kepala daerah untuk mendongkrak popularitas mereka.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi.
Faktor itulah yang kemudian turut membuat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tergerus, berdasarkan survei terbaru IPI pada Mei 2020 dibandingkan Februari 2020.
• Ustaz Malaysia Wan Dazrin Minta Maaf ke Orang Jawa Seusai Sebut Lathi Challenge Syirik Panggil Setan
• Setelah Perut Si Anak Gadis Membuncit, Barulah Kejadian di Kebun Singkong Terungkap
• Beredar Foto Kapal TNI AL KRI Usman Harun-359 Tempel Ketat Kapal Coast Guard China di Utara Natuna
• Di Akhir Kisah Cintanya, Si Doel Pilih Zaenab ketimbang Sarah, Ini Alasan Rano Karno
"Kepala daerah dengan populasi pemilih lebih besar, yang pintar mengambil momentum lah yang dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media," ungkap Burhanuddin menjawab pertanyaan Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
"Ini yang menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo turun karena posisi beliau sebagai Menhan tidak langsung bersentuhan dengan Covid," imbuh dia.
Survei Indikator menunjukkan, elektabilitas Prabowo turun dari 22,2 persen menjadi 14,1 persen.
Itu berarti terjadi koreksi elektabilitas hingga 8,1 persen dalam kurun tiga bulan terakhir.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pertama kali di Tanah Air pada 2 Maret 2020, hanya ada empat momentum kemunculan Prabowo baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertama, saat Prabowo menyerahkan secara simbolik bantuan alat kesehatan sebanyak 12 ton dari China kepada TNI untuk membantu penanganan Covid-19 pada 23 Maret 2020.
Sebulan kemudian, Prabowo kembali muncul melalui sebuah unggahan video pada 22 April 2020.
Saat itu, Menteri Pertahanan tersebut menyatakan bersaksi bahwa Presiden Joko Widodo telah berjuang untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
Ia juga mengungkapkan alasannya bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju (KIM) besutan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Prabowo juga menilai Jokowi berkomitmen untuk membersihkan pemerintahan dari praktik korupsi.
Untuk itu, Prabowo pun berterima kasih kepada semua kader Partai Gerindra yang telah memberi kepercayaan, termasuk mendukung pada saat dirinya mengambil keputusan besar dan berat.
"Saya sekarang tetap minta dukungan saudara, percayalah kepada pimpinanmu, pimpinanmu tidak mungkin akan mengambil keputusan yang merugikan partai, apalagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia," kata Prabowo.
Berikutnya, Prabowo kembali muncul saat menerima bantuan alat kesehatan untuk kedua kalinya dari China untuk penanganan Covid-19.
Prabowo mengatakan, semua bantuan alat-alat kesehatan tersebut nantinya akan disalurkan ke beberapa rumah sakit di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.
"Diharapkan dapat membantu dalam pencegahan penyebaran virus korona dan penanganan wabah Covid 19 di Indonesia," kata Prabowo, Selasa (12/5), di Terminal Cargo Bandara Soekarno-Hatta, seperti dilansir dari Kompas.id.
Setelah menerima bantuan tersebut, Prabowo diketahui melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.
Dilansir dari Kantor Berita Xinhua, Wei Feng menyatakan bahwa China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tegas terhadap penanganan Covid-19.
Selain itu, Wei juga mendukung Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi ini.
"China akan mendukung Indonesia dalam upaya melawan pandemi Covid-19," demikian yang ditulis kantor berita Xinhua.
Kemunculan terakhir Prabowo yaitu saat memberikan semangat kepada para petugas medis yang tengah berjuang melawan Covid-19, meski sedang merayakan Idul Fitri 1441 H.
"Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi suka cita saya, penghormatan saya kepada mereka yang berjuang di garda terdepan, dalam penanganan Covid-19," ujar Prabowo dikutip dari akun Facebook-nya, pada 24 Mei lalu.
"Teruslah bersemangat, kami semua selalu mendoakan dan mendukung kalian.
Semoga Allah SWT meridhoi perjuangan kalian," imbuh dia.
Terkait turunnya elektabilitas tersebut, Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo tidak pernah memberikan perhatian serius terhadap hasil survei popularitas maupun elektabilitas terhadap dirinya.
"Karena beliau tidak pernah bicara masalah itu kepada siapa pun, termasuk kepada kader-kader Gerindra sendiri," kata Dahnil menjawab pertanyaan Kompas.com, Senin (8/6/2020).
Menurut dia, Prabowo saat ini cenderung fokus untuk memberikan kontribusi kepada negara dan rakyat Indonesia.
Terutama, kontribusi pada sektor pertahanan yang menjadi tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
"Apa pun penilaian rakyat beliau hormati, kritik, apresiasi bahkan benci sekali pun, beliau hormati sebagai konsekuensi setiap pilihan langkah politik untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini yang Membuat Elektabilitas Prabowo Turun Drastis"
• BREAKING NEWS: Pasien Positif di Boyolali Meroket Hari Ini, Kasus Pertama Balita Terinfeksi Corona
• Ada Perempuan Minta Masker Gambar Kumis Wali Kota Solo, Rudi: Kamu Pakai Masker Brengos Malah Geger
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Pelajar SMA Tewas Kecelakaan Tertabrak Truk, Ini Kronologinya
• Janjian Bertemu dengan Wanita Idaman di Jembatan, Ternyata Suaminya yang Datang Penuh Amarah