Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Bendungan Penyuplai Ibukota Baru Mulai Dibangun, Inilah Permintaan Pengamat

Pembangunan proyek Bendungan Sepaku Semoi yang bakal jadi penyuplai air baku untuk ibu kota baru tetap berjalan sesuai rencana.

KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi kluster pemerintahan di calon ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pembangunan proyek Bendungan Sepaku Semoi yang bakal jadi penyuplai air baku untuk ibu kota baru tetap berjalan sesuai rencana.

Dam tersebut akan dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Bendungan Sepaku Semoi digarap oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran mencapai Rp 676,72 miliar dari APBN 2020.

Sementara itu, nilai pekerjaan supervisi pembangunan bendungan diperkirakan Rp 34,68 miliar.

Dikutip dari Antara, Rabu (10/6) sejumlah wilayah yakni Desa Tengin Baru, Argomulyo serta Desa Sukomulyo masuk dalam proyek pembangunan bendungan seluas 378 hektare yang terdiri atas 36 hektare untuk tubuh bendungan dengan luas genangan 342 hektare.

"Kami dapat surat pemberitahuan dari tim pembebasan lahan bendungan, tahapannya dimulai bulan (Juni 2020) ini," ungkap Kepala Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Ahmad Mauladin.

Pemerintah Desa Tengin Baru, kata Ahmad Mauladin, telah menyerahkan dokumen surat tanah warga yang terkena proyek pembangunan bendungan kepada BPN Kabupaten Penajam Paser Utara. Setelah dokumen surat tanah milik warga yang terkena proyek pembangunan bendungan diserahkan, lanjut ia, akan dilakukan pengukuran ulang lahan warga bersangkutan oleh tim pembebasan lahan.

Penandatanganan kontrak pembangunan fisik bendungan dengan pihak ketiga akan dilakukan setelah 640 bidang tanah sebagai lokasi pembangunan sudah dibebaskan. Bendungan Sepaku-Semoi yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta meter kubik dengan debit 2.400 liter per detik.

Dikutip dari data Kementerian PUPR, Bendungan Sepaku Semoi bisa menampung volume air hingga 11 juta meter kubik, dan bisa menyuplai kebutuhan air untuk ibu kota negara ( IKN) baru dan Kota Balikpapan sebanyak 2.000 liter per detik.

Selain itu, Kementerian PUPR juga merencanakan untuk membangun 3 bendungan lagi di lokasi sekitar IKN, yakni Bendungan Batu Lepek, Bendungan Beruas, dan Bendungan Safiak. Ketiganya berada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dengan adanya Bendungan Sepaku itu, ketersediaan air baku untuk pengolahan air bersih lebih terjamin baik pada musin hujan maupun musim kemarau. Pembangunan Bendungan Sepaku tersebut juga untuk pengendalian banjir.

Bedungan tersebut juga dijadikan daerah pariwisata waduk serta untuk konversi kawasan DAS atau Daerah Aliran Sungai Tengin Baru di wilayah Kecamatan Sepaku.

Terkait rencana tersebut, pemerintah diminta untuk melakukan prioritas pembangunan. Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan prioritas pembangunan perlu dilakukan karena fokus masalah yang harus diselesaikan adalah masalah ekonomi.

"Sebaiknya pemerintah melakukan prioritas-prioritas pembangunan akibat pandemi ini. Mengapa saya katakan prioritas pembangunan? Karena kan yang pertama harus diselesaikan adalah akibat dari pandemi ini yaitu ekonomi, jadi kemudian jangan terlalu dipaksakan," ujar Hendri, Rabu (10/6).

Apalagi, kata dia, pandemi Covid-19 membuka tabir bahwa pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia itu ditinggalkan. Dia menegaskan, buktinya adalah Indonesia masih kekurangan fasilitas kesehatan.

Dimana tenaga medis tak memiliki fasilitas medis untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 seperti PCR hingga ventilator.

Hendri pun berharap pemerintah bisa mengambil pengalaman dari pandemi Covid-19 dan lebih bijak dalam melakukan prioritas-prioritas pembangunan. "Contohnya begini, bila pembangunan atau pemindahan ibu kota baru ditunda sampai 2-3 tahun ke depan apakah membahayakan Republik ini? Saya rasa tidak," ungkapnya.

Namun, terkait pembangunan ekonomi, pendidikan yang tertunda, hingga pengadaan fasilitas kesehatan harus segera diwujudkan dan lebih penting didahulukan untuk mempercepat penanggulangan Covid-19.

"Jadi prioritas-prioritas pembangunan ini harusnya bisa membuat pemerintah lebih bijak. Covid-19 harusnya tidak memberikan pelajaran bagi masyarakat saja, tapi juga bagi pemerintah," pungkasnya. (kompas/tribun)

Inilah Pembelaan Jennifer Dunn Kalau Dirinya Tidak Poliandri

Landcruiser Prado Terguling di di Jalan Tol dalam Kecelakaan Tunggal, Pengemudinya Mantan Pejabat

HEBOH! Mayat PNS Pemko Pekanbaru Terduduk di Toilet Masjid, Pintunya Terkunci dari Dalam

Kenapa Omongan Jurgen Klopp Ini Bikin Tim Liga Kasta Ketiga Sakit Hati?

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved