Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

New Normal 2020

Geliat Pariwisata Jateng Jelang New Normal, Pengunjung Candi Borobudur Dibatasi Maksimal 3.500 Orang

PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko melakukan simulasi penerapan normal baru dalam pelayanan di zona II kawasan Candi Boro

TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Petugas Balai Konservasi Borobudur menyemprot cairan disinfektan ke bangunan Candi Borobudur, Senin (16/3/2020) 

Pengunjung Taman Satwa Taru Jurug Dibagi Dua Kloter

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo bersiap menyambut pengunjung pada era normal baru, salah satunya dengan mengadakan simulasi kunjungan.

"Sebelum maupun sesudah dari area konservasi, pengunjung wajib mencuci tangan. Selain itu pengunjung juga harus mengenakan masker," kata Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, Selasa (9/6).

Ia mengatakan, untuk persiapan yang dilakukan sudah sejak dua minggu lalu. Menurut dia, jaga jarak tidak hanya harus dilakukan antarpengunjung tetapi juga antara pengunjung dengan area kandang.

Ia mengatakan, pengunjung tidak boleh menyentuh pagar kandang dan maksimal hanya boleh berdiri di atas tanda yang sudah diberikan oleh petugas. Selain simulasi, upaya yang dilakukan adalah secara intensif menyemprot disinfektan di seluruh titik.

"Kami juga mengadakan 'social distancing', pembayaran dan reservasi yang dilakukan secara daring," katanya.
Ia mengatakan, nantinya petugas akan ditempatkan di area parkir, lobi, dan konservasi. Untuk memastikan jaga jarak berjalan dengan baik, pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung.

Dia menambahkan, setiap hari TSTJ hanya bisa dikunjungi 1.000 pengunjung. "Mereka dibagi menjadi dua kloter, yaitu mulai dari pukul 09.00-12.00 dan pukul 13.00-16.00," katanya.

Sementara itu, terkait dengan penjualan tiket sudah dilakukan sejak pertengahan Mei 2020 dan hingga saat ini sudah terjual sekitar 53.000 tiket.

"Animo masyarakat cukup baik. Mereka yang tidak bisa membeli secara langsung bisa transfer uang dan saat sudah dibuka pada normal baru nanti mereka bisa mulai berkunjung dengan memperlihatkan bukti transfer kepada petugas," katanya.

Kenaikan Daya Beli Akan Terjadi secara Bertahap

Kebijakan normal baru yang digulirkan pemerintah akan mampu memulihkan daya beli masyarakat. Dengan adanya normal baru, maka aktivitas bisnis akan pulih, karyawan mulai masuk kerja dan kembali punya penghasilan. Itu bisa memulihkan daya beli masyarakat.

Meski demikian, saya prediksi, kenaikan daya beli tidak terjadi secara cepat tetapi bertahap. Pada triwulan ketiga tingkat konsumsi masyarakat masih akan negatif.

Meski demikian, di triwulan terakhir harapannya sudah positif kembali dan ke arah pemulihan. Skenario terbaiknya Indonesia akan tumbuh sekitar 3 persen.

Secara umum, penerapan normal baru di tahap pertama ini lebih bertujuan untuk pemulihan ekonomi. Ternyata langkah pembatasaan sosial berskala besar (PSBB), serta social dan physical distancing dampaknya sangat dirasakan oleh pengusaha. Kalau ini dilakukan terus lama-kelamaan masyarakat kelas menengah juga akan terdampak. Bahkan saat ini sudah mulai terdampak.

Beberapa sektor bisnis yang saat ini tumbuh negatif akibat pandemi Covid-19 di antaranya sektor jasa, pariwisata, dan perhotelan. Bahkan di Solo sektor-sektor ini tidak ada aktivitas, dampaknya adalah banyak karyawan yang sementara ini dirumahkan dan sebagian lagi terpaksa harus di-PHK. Saat ini okupansi hotel juga masih di bawah 5 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved