Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

3 WNI ABK Amerger Gabon Sujud Syukur di Depan Pesawat Setelah Selamat dari Penculikan Perompak

Sebuah foto memperlihatkan tiga warga negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal Amerger Gabon sujud syukur di depan pesawat yang mengantar mereka.

Editor: galih permadi
KBRI ABUJA
3 WNI ABK Amerger Gabon sujud syukur di depan pesawat yang mengantar mereka setelah berhasil selamat dari aksi penculikan 13 perompak bersenjata di perairan Santa Clara, Libreville, Gabon, Senin (08/06/2020). 

Mereka juga bercerita, bahwa 13 ABK berangkat melalui agensi PT Puncak Jaya Samudra Pemalang, sejak dua tahun yang lalu danan sudah menghubungi pihak agensi terkait kepulangannya, namun diminta menunggu.

"Kami mohon dengan sangat untuk dipulangkan karena sudah tidak betah dan sudah habis kontrak, tinggal nunggu pemulangan tapi disuruh menunggu terus," ucap salah satu ABK.

Terkait viralnya video tersebut, Direktur PT Puncak Jaya Samudra (PJS) Pemalang, Herman Suprayogi, Kamis (28/5/2020 memberikan klarifikasi terkait video viral 13 Anak Buah Kapal (ABK) asal Pemalang yang terjebak di Kepulauan Marshal.

Herman mengatakan, PT PJS adalah Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan para ABK tersebut.

Terkait video tersebut, pihaknya membenarkan adanya 13 ABK yang saat ini masih tertahan di Marshall.

Saat ini, mereka masih berada di mess di Kota Majuro.

"Pada Maret 2020 lalu, kapal mereka masuk ke kepulauan Marshall karena habis kontrak. Para ABK juga sudah disiapkan tiket penerbangan pulang."

"Namun pada hari penerbangan tiba, tiket dibatalkan karena negara itu memberlakukan lock down terkait pandemi global virus corona atau Covid-19," kata Herman kepada Tribunjateng.com, Kamis (28/5/2020) sore.

Menurutnya, ABK sudah disiapkan tiket penerbangan oleh perusahaan kapal yang bersangkutan.

Akan tetapi, pada saat pemberangkatan tiba-tiba tiket di-cancel oleh otoritas wilayah setempat karena pemberlakuan lockdown guna mencegah penyebaran virus corona.

"Terkait ini, ABK lalu ditawari 3 opsi diantaranya perpanjangan kontrak kerja selama 1 tahun dengan kenaikan gaji, atau mengikuti trip sekitar 4 bulan ketika penerbangan sudah kembali dibuka.

"ABK dapat diterbangkan pulang, kemudian opsi lain untuk sementara menempati mess yang sudah disiapkan oleh agensi setempat dan biaya hidup ditanggung oleh pihak agensi," ujarnya.

Herman menjelaskan, penerbangan dari Marshal ke Indonesia mesti melalui jalur Manila, Filipina sebelum ke Indonesia.

Sedangkan saat ini, Filipina sendiri, dari komunikasinya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di sana, belum membuka jalur penerbangan.

"Kita sudah koordinasikan dengan KBRI bahwa nanti setelah Manila dibuka mudah-mudahan bisa dipulangkan, kemungkinan tanggal 18 bulan depan," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved