2 Pasien Tumor di Banjarnegara Bisa Bernapas Lega, Biaya Operasi Ditanggung Penuh Pemkab

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Dua kasus operasi pengangkatan tumor di Banjarnegara yang menyita perhatian publik akhirnya dibiayai penuh oleh Pemkab Banjarnegara.

Langkah cepat ini, menurut Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah kepada warganya.

Dua pasien itu telah ditangani menggunakan APBD Banjarnegara.

• Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver

• Katalog Promo Alfamart dan Indomaret Hari Ini: Diskon Sabun, Popok Bayi hingga Camilan

• Baru 15 Tahun, Remaja Asal Merauke Ini Miliki Tinggi 195 CM Dibidik Jadi Atlet Basket

• Niat Baik Beri Tahu Dompet Jatuh, Pria Asal Sleman Ini Malah Dituduh Mengambil Uang

"APBD itu dari rakyat.

Maka kita kembalikan lagi kepada rakyat.

Untuk dua kasus tumor ini kita selesaikan dengan APBD.

Ini tidak bisa ditunda," kata Budhi Sarwono, Sabtu (13/6/2020).

Untuk diketahui, dalam satu minggu ini ada dua orang yang dioperasi dengan diagnosa tumor intra abdomen atau tumor di dalam perut.

Keduanya adalah Ihwan warga Wiramastra Kecamatan Bawang dan Prihatini Dwi K perempuan kelahiran Banjarnegara yang sempat terkatung-katung selama enam bulan di Pringsewu Lampung.

Keduanya dijemput lembaga The Plegia dan RS Islam Banjarnegara.

Khusus Ihwan sudah dibiayai penuh, menyusul Prihatini kemudian.

Penanganan kasus pasien Prihatini sempat terkendala administrasi kependudukan.

Sebab yang bersangkutan masih tercatat sebagai warga Sukoharjo Lampung.

Tetapi informasi terakhir, kependudukan untuk Prihatini sudah tidak menjadi soal untuk proses pembiayaan menggunakan APBD Banjarnegara.

Dindukcapil Banjarnegara dengan Dindukcapil di Lampung sama bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah administrasi kependudukan tersebut.

Rencananya, Senin (15/6/2020) akan ada penyerahan administrasi kependudukan untuk keluarga Prihatini dan suaminya Habib.

Kepala Dinas Kesahatan Banjarnegara dr Ahmad Setiawan mengapresiasi semua pihak yang turut membantu segala proses untuk kedua warga Banjarnegara tersebut.

Dia pun secara terbuka siap bekerjasama dengan komunitas atau lembaga untuk mengatasi persoalan kesehatan di masyarakat.

"Kami terbuka dengan lembaga atau komunitas yang ada.

Jika ada masalah jangan tunggu lama.

Kita bisa percepat misalkan pembiayaan dari pemerintah.

Donasi yang dikumpulkan komunitas itu bisa untuk biaya hidup," sebut Ahmad.

Hanya Ahmad meminta, pertolongan kepada warga semacam ini mestinya didahului tertib dalam tata kelola administrasi.

Jika urusan itu clear, maka urusan selanjutnya tidak akan menjadi masalah.

Habib (48), keluarga Prihatini menyatakan terimakasih kepada Pemkab Banjarnegara, RS Islam Banjarnegara, serta donatur dan pihak pihak yang telah membantu proses pengobatan istrinya.

"Alhamdulillah, terimakasih sekali atas bantuan semua pihak yang telah membantu proses pengobatan," katanya.

Direktur RS Islam Banjarnegara Agus Ujianto yang sudah lama berkecimpung menjadi relawan nasional dan internasional mengatakan, sinergitas untuk menolong sesama memang butuh gerak cepat.

Tetapi terkadang harus menyesuaikan keadaan.

Terutama menyangkut biaya dan kesempatan.

"Kita berharap semua masyarakat mulai tergerak dalam kesukarelawanan.

Ini tanggung jawab bersama" katanya. (aqy)

• Atta Halilintar DP Rumah Anang Rp 1 M, Ashanty: Kalau Harga Segitu, Gak Aku Jual

• Pak RT Suyuti Cabuli Bocah 5 Tahun di Pati, Kasih Upah Rp 2.000 Agar Tutup Mulut

• Video Toko Sepeda di Tegal Kebanjiran Pelanggan

• Berawal Kegiatan Senam Lansia, Kelompok Mekarsari Banjarnegara Produksi Sabun Cuci