Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Ini 3 Daerah di Jateng yang Masih Jadi Zona Merah Corona, Gubernur Ganjar Kirim Surat Khusus

Menurutnya, hasil positif itu berkat penanganan serius pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah terhadap pandemi

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Sabtu (16/5/2020). Selain menyerahkan sejumlah bantuan alat kesehatan, kedatangan Erick ke rumah Ganjar juga untuk membahas berbagai persoalan. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan provinsinya menyisakan tiga daerah yang masuk dalam zona merah penyebaran kasus virus corona Covid-19.

Tiga daerah itu yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Magelang.

Sebelumnya, Kota Solo dan Wonosobo masuk dalam 'red zone' ini lantaran kasus corona terdapat peningkatan setiap harinya serta ada transmisi atau penularan lokal.

Stress karena Pekerjaan, Artis Jerry Lawalata Gunakan Narkoba Sejak 2016

Viral Foto Jenazah PDP Covid-19 Hanya Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Ini Kata Pihak RS 

Orangtua Mengira Menstruasi, Ternyata Siswi SMP Ini Baru Melahirkan dan Bayinya Dibuang ke Sawah

Promo Superindo Hari Kerja 15-18 Juni 2020, Diskon hingga 50 Persen Ini Daftar Lengkapnya

"Dari laporan dan analisis semuanya, hari ini tinggal tiga daerah yang masih zona merah.

Sementara, lainnya sudah masuk zona kuning, bahkan Banyumas dan Wonosobo itu sudah cenderung hijau," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis, Senin (15/6/2020).

Menurutnya, hasil positif itu berkat penanganan serius pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah terhadap pandemi.

Gubernur akan segera mengirimkan surat khusus ke pimpinan tiga daerah yang masih merah itu.

Surat diberikan agar kepala daerah semakin memperketat kegiatan masyarakat.

"Di tiga daerah itu saya minta berhati-hati betul, tolong kegiatan semuanya diketatkan lagi.

Kalau ada kegiatan masyarakat yang berkerumun, tolong dilarang. Nanti saya akan kirim surat agar pembatasannya lebih ketat," tandasnya.

Ilustrasi Virus Corona Jateng
Ilustrasi Virus Corona Jateng (Tribun Jateng/Restu Trisna Wardani)

Surat itu, kata dia, penting karena dirinya melihat masyarakat masih banyak yang tidak memperdulikan protokol kesehatan.

Di Kota Semarang misalnya, dirinya masih melihat banyak orang berkerumun, tanpa jarak dan tidak memakai masker.

"Kemarin saya sepedaan di Kota Lama dan Simpanglima.

Wah itu luar biasa banyak masyarakat, seperti ada event saja.

Ini kan bahaya, makanya akan saya buat surat khusus agar kegiatan- kegiatan itu dibatasi bahkan diperketat," ucapnya.

Untuk daerah lain yang sudah kuning, Ganjar juga meminta semuanya tetap berhati-hati.

Sebab tidak menutup kemungkinan, gelombang kedua penyebaran virus akan kembali terjadi.

Sementara, Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Jateng, Anung Sugihanto mengatakan, beberapa daerah di Jateng memang menunjukkan posisi landai.

Beberapa sudah masuk zona hijau, sementara lainnya masuk zona kuning.

"Namun semua harus hati-hati, tidak perlu cepat-cepat mengambil kebijakan normal baru.

Sebab, tidak menutup kemungkinan potensi wabah kembali terjadi.

Seperti Kebumen kemarin itu menurut kami terlalu dini, sebab dari data saat ini, kasus PDP di daerah itu justru meningkat," ucapnya.(mam)

Pasar Meteseh Ditutup Sementara karena Corona, Kini Delapan Pasar di Semarang Sudah Ditutup

Promo Superindo Hari Kerja 15-18 Juni 2020, Diskon hingga 50 Persen Ini Daftar Lengkapnya

Kronologi Pedagang Pasar di Batang Positif Corona, Kadinkes: Akan Ada Rapid Test Masal Lagi

Orangtua Mengira Menstruasi, Ternyata Siswi SMP Ini Baru Melahirkan dan Bayinya Dibuang ke Sawah

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved