Berita Kuliner
Yuk Cicipi Sate Loso Kuliner Khas Pemalang, Daging Sapi atau Kerbau Disajikan dengan Bumbu Kacang
Sate kemudian dibakar dengan arang, setelah setengah matang sate kembali diberi bumbu lagi dan dibakar hingga matang
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Bicara tentang sate, Indonesia memiliki ragam jenis sate yang begitu banyak sekali.
Karena, banyak ragam jenis sate hampir setiap daerah memiliki sate khas, tak terkecuali Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kabupaten Pemalang mempunyai hidangan sate yang rasanya nendang dan menggoyang lidah. Sate khas Kabupaten Pemalang namanya sate loso.
Sate loso merupakan kuliner khas Kabupaten Pemalang yang berbahan dasar daging kerbau atau sapi. Sate loso diambil dari nama pelopor sate ini yaitu pak Loso.

Sate loso pak no yang dijumpai Tribunjateng.com berada di Jalan Jenderal A Yani No 27, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Warung sate ini berada di tengah kota Kabupaten Pemalang.
Sate agar lebih enak dan empuk, sebelum dibakar, daging diberi bumbu khusus agar meresap.
Kemudian, langsung digabungkan dengan bambu.
Sate kemudian dibakar dengan arang, setelah setengah matang sate kembali diberi bumbu lagi dan dibakar hingga matang.
Setelah matang, sate disajikan dengan bumbu kacang berwarna merah dan bercita rasa khas manis, gurih, dan juga pedas.
Tidak hanya itu saja, sate loso juga dihidangkan dengan sup yang berisi urat, tulang muda, dan taoge.
Sejumlah pengunjung yang makan di warung sate loso pak No ini mengaku sangat menikmati dan senang dengan sate loso ini.
"Sate loso pak No ini memang berbeda dengan sate yang lain. Pertama perbedaannya di dagingnya, biasanya sate itu ayam dan kambing. Tapi, kalau disini dagingnya kerbau atau sapi," kata Budiharto (45) pengunjung sate loso pak No saat ditemui Tribunjateng.com, Senin (15/6/2020).
Budi mengungkapkan, dirinya penikmat sate loso di Kabupaten Pemalang.
Ia juga menceritakan, bahwa daging sate loso itu sejak dulu menggunakan daging kerbau. Namun, sekarang menjadi dagingnya menggunakan sapi.
"Sebenarnya kalau lebih enak lagi menggunakan daging kerbau, karena daging kerbau sangat empuk serta tidak kenyal. Tapi sekarang, daging kerbau di sate loso sudah diganti dengan daging sapi," imbuhnya.
Menurutnya, cita rasa sate loso tak kalah dengan sate yang lain.
Bahkan, dirinya bisa dikatakan sering makan sate disini.
"Sudah dagingnya empuk, apalagi bumbu kacang ini terbuat dari kacang yang ditumbuk dan ditambahi dengan cabai merah," ujarnya.
Budi menambahkan, untuk harganya sendiri sangat terjangkau sekali.
"Satu porsi harganya Rp 30 ribu dan itu sangat murah sekali," tambahnya.
Terpisah Mujenah (53) penjual sate loso pak no mengatakan, ia berdagang sate loso sudah generasi ke empat.
"Sate ini sudah secara turun-temurun sejak jaman penjajahan Belanda. Dulunya sate ini menggunakan daging kerbau, sekarang menjadi daging sapi," katanya.
Ia mengungkapkan, yang membedakan sate ini dengan sate yang lain yaitu dari sambalnya.
Kemudian, sate loso ini merupakan bisnis keluarga yang turun-temurun.
"Sambal sate biasa menggunakan sambal kacang, tapi kalau sambal sate loso menggunakan sambal kacang, ditambahi dengan gula jawa dan cabai," ungkapnya.

Mujenah menambahkan, biasanya sehari menghabiskan daging sapi sebanyak 15 kg.
Sate loso pak no ini banyak didatangi para pecinta kuliner dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan bahkan dari luar Jawa yang kebetulan melintas.
"Kalau ramainya pengunjung biasanya siang dan sore. Satu tusuk sate harganya Rp 5 ribu, biasanya pembeli pesanya, satu porsi 5 tusuk," tambahnya.
Jika anda penasaran, silahkan mencoba sate loso pak no ini. Lokasinya, ditengah kota Pemalang sehingga sangat mudah ditemui. (Dro)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :