Berita Viral
Daftar jadi Tentara saat Baca Persyaratan, Buruh Pengaspal Jalan Itu Kini Jadi Jenderal Bintang 3
Meski dinyatakan lulus, namun cita-citanya harus kandas karena orang tuanya tidak memiliki biaya untuk menyekolahkannya di sana
Di sana ia tinggal di tempat paman dari ibunya yang bekerja di kantor Telkom Biak sambil mendaftar kuliah di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Fakultas Peternakan Universitas Cenderawasih Manokwari.
"Waktu proses pendaftaran ini saya tidak ada uang.
Jadi saya saya kerja jadi buruh bangunan. Saya ikut buruh bangunan aspal jalan.
Di Biak saya ikut sama orang-orang PU (Pekerjaan Umum) siram aspal di jalan, ngambil pasir," ungkap Joppye.
Saat tengah beristirahat di emperan toko pada sebuah siang yang terik di tengah pekerjaannya, ia melihat brosur seleksi pendidikan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) yang saat ini disebut Akademi Militer (Akmil).
Ketika melihat gambar di brosur tersebut Joppye merasa rendah diri.
Ia melihat gambar para siswa AKABRI terpampang di brosur tersebut mengenakan seragam yang menurutnya modern.
Joppye merasa dirinya hanya orang kampung yang tidak cocok dengan sekolah yang menurutnya tampak begitu modern.
"Cuma, saya baca persyaratan-persyaratan itu, justru tulisan yang paling bawah yang menarik saya.
Karena tulisan itu, saya ingat, pendaftaran dan pendidikan tidak dipungut biaya.
Terus saya berpikir, wah berarti ini kalau daftar tidak dipungut biaya.
Kalau lulus sekolah tidak dipungut biaya. Yasudahlah saya coba daftar-daftar saja.
Siapa tahu bisa masuk begitu," ungkap Joppye.
Setelah seluruh proses pendaftaran selesai, ia pun merasa bersyukur karena diterima tidak hanya di AKABRI namun juga di IPB dan Universitas Cenderawasih Manokwari.
Karena pengumuman ketiga sekolah pilihannya tersebut dalam kurun waktu yang tidak begitu jauh, ia pun mengaku sempat bingung.