Virus Corona Jateng
Daftar Permintaan Nyleneh 13 OTG Corona Mulai Bosan Dikarantina ke Bupati Sragen
ebanyak 13 Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di Kabupaten Sragen harus mau jalani karantina di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Sragen.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sebanyak 13 Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di Kabupaten Sragen harus mau jalani karantina di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Sragen.
Menjalani karantina minimal 14 hari dan berdiam diri di RSD tentu membuat para OTG Covid-19 bosan.
Para OTG ini akhirnya meminta beberapa permintaan ke Pemda Sragen.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati beberkan kegiatan para OTG ini karantina mulai dari memancing ikan hingga mencangkul.
Yuni menyampaikan ketika melakukan sosialisasi new normal kepada para Dharma Wanita Persatuan DWP Sragen di gedung korpri, Selasa (16/6/2020).
Pasien positif Covid-19 di Sragen sendiri secara kumulatif di angka 47.
Sebanyak 17 masih menjalani perawatan dimana 13 diantaranya berstatus OTG.
"Karantina di RSD mereka bisa memancing, bisa bermain ping Pong untuk mengisi waktu agar tidak bosan."
"OTG kita itu dari berbagai macam latar belakang dan ada petani juga minta dikirimi cangkul kita kirim cangkul".
"Minta pancing kita kirim pancing, mereka bilang ikan di kolam kurang banyak, minta bibit ikan kita kirim, yang mencangkul minta bibit tanaman kita kirim jadi barangkali banyak tanaman baru nanti di sana," kata Yuni tertawa.
Yuni menyampaikan dengan menuruti permintaan para OTG untuk mengisi waktu luang di karantina diharapkan akan membuat perasaan senang sehingga membuat imun para OTG semakin baik kondisinya.
OTG Covid-19 di Sragen memang sengaja dijadikan satu tempat agar perawatan semakin mudah, para OTG sebelumnya menjalani karantina di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen.
"Gedung SMS memang kita kosongkan barangkali di new normal akan digunakan untuk penyewaan tempat hajatan maka kita pindah ke RSD," kata Yuni.
Selain itu Yuni menyampaikan pasien positif Covid-19 pertama di Sragen warga Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen yang hingga kini belum dinyatakan sembuh.
Kasus pertama Covid-19 di Sragen dipublis dua bulan lalu atau lebih tepatnya pada (13/4/2020).
Namun Yuni menyampaikan kondisi pasien tersebut masih belum stabil.
"Dilakukan swab test kadang negatif, swab lagi kadang positif, swab lagi negatif kita swab positif lagi, jadi kita juga bingung kenapa,"
"Pihak RSUD dr Moewardi Surakarta sampai tanya, apa pasien merasa tidak nyaman karena tidak di rumah sendiri, akhirnya meminta dipindah ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, kita pindah."
"Barangkali setelah itu dia merasa tenang sudah berada di Sragen dan keadaan membaik," urai Yuni.
Diterapkannya new normal di Sragen, Yuni mewanti-wanti agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
(uti)