Berita Artis
Ini Tanggapan Istana Soal Komika Bintang Emon Diteror Setelah Bikin Video Kasus Novel Baswedan
Video Komika Bintang Emon soal kritik terhadap sidang kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan berbuntut panjang.
TRIBUNJATENG.COM -Video Komika Bintang Emon soal kritik terhadap sidang kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan berbuntut panjang.
Bintang Emon mulai mendapat serangan dari para pendengung alias buzzer di Twitter. Akun sang kakak dan manajernya juga mulai diusik.
Sementara Bintang Emon sendiri mendapat serangan akun-akun tertentu sebagai pengguna narkoba.
• Alfian Siswa SMP Tewas Dililit Ular Piton Raksasa 7 Meter, 2 Teman Berusaha Bantu Lepas Tapi Gagal
• Ariyanto Pria Tulen Dinyatakan Reaktif Hamil oleh Tim Medis Karantina Seusai Ikut Rapid Test Corona
• Lagi, Warga Solo Tersayat Benang Layangan Saat Gerombolan Anak Main di Jalanan, Berakhir Begini
• Kader PSI Charlie Wijaya Minta Maaf Seusai Tuduh Bintang Emon Pakai Narkoba
Menyikapi hal itu, Istana ikut buka suara.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menegaskan pemerintah tidak ada hubungannya dengan para pendengung atau buzzer, termasuk yang menyerang komika Bintang Emon.
"Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apapun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah," kata Donny saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).
Bintang Emon diserang sejumlah akun di media sosial usai ia mengunggah video yang mengkritik sidang kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dalam video itu, dia mempertanyakan langkah jaksa yang menuntut dua terdakwa penyerang Novel dengan hukuman 1 tahun penjara.
Sejumlah akun di Twitter kemudian menyebarkan informasi bahwa Bintang Emon adalah pengguna narkoba.
Donny menegaskan bahwa akun penyerang Bintang Emon itu bergerak sendiri-sendiri tanpa koordinasi pemerintah.
"Pemerintah tidak ada sangkut-pautnya dengan buzzer-buzzer itu," ucap Donny.
Donny pun mempersilakan pihak yang keberatan dengan ulah para penyerang tersebut untuk melapor ke pihak kepolisian.
Ia memastikan pemerintah tak akan melindungi para pemilik akun penyerang tersebut.
"Pemerintah tidak di dalam posisi untuk mengatakan apa-apa karena buzzer itu inisiatif mereka sendiri. Tidak dikoordinasi oleh siapa-siapa," kata Donny.
Hak untuk bersuara