Berita Regional
Ariyanto Pria Tulen Dinyatakan Reaktif Hamil oleh Tim Medis Karantina Seusai Ikut Rapid Test Corona
Seorang pria tulen bernama Ariyanto Boik dinyatakan reaktif hamil seusai menghadiri rapid test corona di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
TRIBUNJATENG.COM, ROTE NDAO - Seorang pria tulen bernama Ariyanto Boik dinyatakan reaktif hamil seusai menghadiri rapid test corona.
Insiden memalukan itu terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Ariyanto Boik pun kebingungan dengan hasil tes tersebut.
• Viral Saat Polisi Evakuasi Ayla Kecelakaan di Jurang, Ditemukan Mayat Wanita di Dalam Datsun Silver
• Biodata Chelzea Verhoeven, Adik Paula Istri Baim Wong yang Baru Saja Menikah di Semarang
• Viral Ibu Cekik Bayinya Berusia 8 Hari, Videonya Dipasang di Status Whatsapp Agar Dilihat Sang Pacar
• Doa Sopir Bus Dikabulkan, Penumpang Tujuan Jawa Barat dan Jakarta Mulai Ramaikan Terminal Tegal
Dia pun mengabarkan ke keluarganya soal insiden memalukan itu.
Kontan saja, tak hanya Ariyanto, keluarga besarnya pun geram dengan hasil tes tersebut.
Keluarga besar Ariyanto Boik pun beramai-ramai mendatangi lokasi karantina Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Ariyanto Boik menjalani karantina setelah dia melakukan perjalanan dari area resiko.
Saat di karantina ini, Ariyanto Boik menjalani rapid test yang digelar rumah sakit setempat.
Namun, begitu hasil rapid test keluar, justeru membuat Ariyanto Boik dan keluarganya geram.
Karena laporan hasil rapid test tersebut dinyatakan Ariyanto Boik reaktif hamil.
"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," ujar kakak kandung Ariyanto Boik, Ferdinan Boik, seperti dikutip dari Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6/2020).
Ferdinan menyebutkan, hasil rapid test itu terasa aneh dan membuat keluarga bingung.
Ferdinan pun mengaku, saat ini masih berada di lokasi karantina dan belum ada jawaban dari pihak pengelola karantina terhadap hasil tersebut.
"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan keluarga lainnya, Naomi Toulasik, yang menyebut bahwa keluarga meragukan hasil rapid test itu.