Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prakiraan Cuaca

2019 Kemarau Panjang Bersuhu Ekstrem Sebabkan Kekeringan, Bagaimana Prediksi 2020? Ini Jawaban BMKG

BMKG memprediksi musim kemarau 2020 cenderung basah dibandingkan tahun 2019.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Warga melintasi jalan lama penghubung Kecamatan Eromoko dengan Baturetno di area Waduk Gajah Mungkur yang mengalami penyusutan debit air akibat kemarau di Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (4/9). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, sebanyak 31 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Wonogiri dilanda kekeringan sejak April lalu dan diprediksi akan berlangsung hingga November mendatang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - BMKG memprediksi musim kemarau 2020 cenderung basah dibandingkan tahun 2019.

Pada musim kemarau lalu, Indonesia khususnya jawa tengah dilanda musim kemarau panjang dengan suhu panas yang ekstrim.

Sehingga menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan.

Alfian Siswa SMP Tewas Dililit Ular Piton Raksasa 7 Meter, 2 Teman Berusaha Bantu Lepas Tapi Gagal

Motor Vario Ditinggal di Pinggir Jalan Pekalongan-Banjarnegara, Muhammad Andi Liza Kamu Dimana?

Update Virus Corona Kota Semarang Terbaru, Pedurungan Tertinggi dan Mijen Terendah

Viral Babi Hutan di Banyumas Berjari Kaki Mirip Manusia, Suka Makan Nasi Hangat dan Minum Kopi

Bahkan pada musim kemarau tahun lalu, Kota Semarang sempat tercatat memecah rekor suhu terpanasnya yakni 39,4 derajat celcius dibandingkan catatan rekor panas sebelumnya.

Namun pada musim kemarau tahun ini cukup berbeda.

Meski intensitas terik matahari cukup tinggi, beberapa wilayah di Jawa tengah tetap mengalami hujan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan bahwa dari beberapa modeling prakiraan musim menunjukkan wilayah di Jawa tengah masih ada kecenderungan terjadinya hujan di musim kemarau ini.

Hal itu terlihat masih ada beberapa wilayah masih mengalami hujan.

"Awal musim kemarau sebagian besar terjadi di bulan Mei.

Ada beberapa wilayah seperti di kawasan Jawa Tengah bagian timur sudah masuk musim kemarau sejak bulan April.

Namun masih ada wilayah yang masih mengalami hujan," ujarnya melalui sambungan telepon dengan Tribun Jateng pada Rabu (17/8).

Menurutnya pada kawasan pesisir pantai dan dataran rendah lebih cepat berpotensi mengalami kekeringan dibandingkan dengan daerah pegunungan.

Pasalnya curah hujannya termasuk dalam kategori rendah yakni berkisar dari 50mm-150 mm.

Namun pada daerah dataran tinggi dan kawasan Cilacap, Selatan Banyumas dan Pemalang termasuk dalam curah hujan tinggi yakni lebih dari 150 mm.

"Puncak musim kemarau diprediksi bulan Agustus," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved