Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Nisan di Bergota Semarang Jadi Saksi, Bu Guru Ini Keliling Cari Siswa yang Mau Belajar di Tempatnya

Seusai kembali dari perjalanan mencari siswa, ia menceritakan, kegiatan tersebut sudah dilakukannya dari 9 tahun lalu setiap penerimaan murid baru

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Veronica Suhardi (57) guru kelas III, di
SD PL Servatius Gunung Brintik berkeliling di tengah Komplek Pemakaman Bergota Semarang.

Ia berkeliling untuk mencari murid yang mau bersekolah di tempatnya mengajar.

Meski terbilang sudah berumur, namun semangatnya tak kalah dengan anak muda.

Nagita Slavina Tak Pernah Balas WA Sejak 2018, Jessica Iskandar Juga Protes dengan Nama Kontaknya

1 Keluarga di Klaten Nekat Jemput Saudaranya di Semarang yang Positif Corona, Kini Berstatus OTG

Demian Aditya 11 Tahun Benci Deddy Corbuzier, Ini Alasannya

Kekompakan 2 Istri Didi Kempot Yan Vellia dan Saputri Banjir Pujian Netizen: Pakde Pasti Senang

Sedari pagi Veronica berkeliling ke setiap pintu rumah yang ada di komplek pemakaman.

Veronica Suhardi (57) guru kelas III, di SD PL Servatius Gunung Brintik, berkeliling Komplek Pemakaman Bergota Semarang untuk mencari siswa yang mau belajar di tempat ia mengajar, Rabu (17/6/2020).
Veronica Suhardi (57) guru kelas III, di SD PL Servatius Gunung Brintik, berkeliling Komplek Pemakaman Bergota Semarang untuk mencari siswa yang mau belajar di tempat ia mengajar, Rabu (17/6/2020). (Tribun Jateng/Budi Susanto)

Seolah sudah terbiasa, medan berbukit di kawasan pemakaman itu ia lewati.

Tak terasa sang surya sudah meninggi, langkah Veronica pun terhenti sejenak.

Ia mengusap keringat yang becucuran membasahi dahinya.

Tak begitu lama, wanita 57 tahun asal Semarang Utara itu melanjutkan perjalanannya.

Saat mendatangi rumah warga untuk mencari murid, Veronica nampak sabar.

Tutur katanya halus saat menanyakan adakah yang mau belajar di tempat ia mengajar.

Veronica terpaksa melakukan hal itu karena SD PL Servatius Gunung Brintik kekurangan siswa.

Seusai kembali dari perjalanan mencari siswa, ia menceritakan, kegiatan tersebut sudah dilakukannya dari 9 tahun lalu setiap penerimaan murid baru.

"Karena di sini kekurangan siswa, jadi saya dan beberapa guru berinisatif berkeliling di sekitar sekolah, kebetulan sekolah ini berada di Komplek Pemakaman Bergota," jelasnya, Rabu (17/6/2020).

Dilanjutkannya, untuk mencari murid yang mau bersekolah di SD PL Servatius Gunung Brintik, setiap pagi ia berkeliling.

"Saya berangkat pukuk 08.00 WIB, dan selesai sekitar pukul 12.00 WIB, yah bisa 10 gang saya lalui," ujarnya.

Menurut Veronica, saat melihat banyaknya anak-anak yang tinggal di Komplek Pemakaman Bergota tidak bisa mengenyam pendidikan ia merasa terpukul.

"Dan panggilan hati saya untuk menggandeng mereka agar bisa sekolah, karena masih banyak di wilayah sini yang tidak merasakan bangku pendidikan," ucapnya.

Turut diterangkannya, kurangnya murid di SD PL Servatius Gunung Brintik, dikarenakan minat dan kepedulian masyarakt di sekitar untuk sokolah kurang.

"Ya kami akui masyarakat sekitar berekonomi menengah kebawah, serta banyak yang belum tahu di tengah pemakaman ada sekolah dasar.

Veronica Suhardi (57) guru kelas III, di SD PL Servatius Gunung Brintik, berkeliling Komplek Pemakaman Bergota Semarang untuk mencari siswa yang mau belajar di tempat ia mengajar, Rabu (17/6/2020).
Veronica Suhardi (57) guru kelas III, di SD PL Servatius Gunung Brintik, berkeliling Komplek Pemakaman Bergota Semarang untuk mencari siswa yang mau belajar di tempat ia mengajar, Rabu (17/6/2020). (Tribun Jateng/Budi Susanto)

Hal itu membuat sekolah ini selalu kekurangan siswa saat dibukanya penerimaan siswa baru," terangnya.

Adapun SD PL Servatius Gunung Brintik, kini diisi 98 siswa yang terbagi di kelas 1 sampai 6, di mana pihak sekolah menggratiskan biaya untuk para murid.

"Sebenarnya semakin tahun kesadaran mengeyam pendidikan sudah meningkat, namun kalau kami tidak berjuang mendapatkan siswa pasti SD ini tidak akan terisi," imbuhnya.

Veronica menambahkan, rarusan batu nisan di Komplek Pemakaman Bergota menjadi saksi perjuangan guru SD PL Servatius Gunung Brintik mencerdaskan bangsa.

"Saya satu tahun lagi pensiun, namun jika masih banyak anak yang tinggal di Komplek Pemakaman Bergota tidak sekolah, saya akan tetap mengabdi untuk membujuk mereka, karena pendidikan sanagat penting bagi masa depan," tambahnya. (bud)

Baim Wong Syok Lihat Rekaman Video Oknum Peneror Rumahnya: Serem Amat

Paula Verhoeven Paksa Baim Wong Pindah Rumah, Tak Nyaman Sering Didatangi Orang Tak Dikenal

Nagita Slavina Tak Pernah Balas WA Sejak 2018, Jessica Iskandar Juga Protes dengan Nama Kontaknya

Demian Aditya 11 Tahun Benci Deddy Corbuzier, Ini Alasannya

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved