Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Bocah Bekasi Terbakar Saat Bermain Masak-masakan Pakai Hand Sanitizer

Bocah berinisial F tersebut mengalami luka bakar setelah tersambar api saat bermain masak-masakan memakai hand sanitizer.

Editor: galih permadi
Via Intisari
Ilustrasi luka bakar. 

TRIBUNJOGJA.COM, BEKASI - Nasib nahas dialami oleh seorang bocah berusia 6 tahun di Desa Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.

Bocah berinisial F tersebut mengalami luka bakar setelah tersambar api saat bermain masak-masakan memakai hand sanitizer.

 “Iya benar itu informasinya sudah terjadi pada tanggal 6 Juni lalu,” ucap Kapolsek Muaragembong AKP Syaiful Anwar saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

Hanya 6 Jam Ada Temuan 4 Mayat di Semarang, Ini Penyebab Kematian

Blak-blakan Reino Barack Ungkap Alasan Syahrini Belum Hamil

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Maut 2 Motor Vs Bus, Kakak Beradik Aditya & Bima Tewas

Nama Yulia Fera Mendadak Viral karena Temuan Bungkusan Pocong di Kuburan Kudus, Ini Sosoknya

Syaiful mengatakan anak-anak itu menggunakan hand sanitizer untuk menyalakan api.

“Jadi saat itu ada anak-anak yang main masak-masakan. Mereka menyalakan api dengan hand sanitizer,” ucap Syaiful.

Ketika anak-anak itu tengah membesarkan api dengan hand sanitizer,  F datang hendak ikut bermain.

Tiba-tiba saja api menyambar F yang sedang mendekat.

“Karena didekatin itu mereka yang lagi main masak-masakkan.

Langsung saja apinya menyambar baju dan celana korban,” ujar dia.

Warga yang kala itu melihat kejadian tersebut langsung membawa F ke rumah sakit.

Saat ini F sudah mulai membaik dan tengah jalani perawatan intensif di rumah.

“Sudah di rumah, kondisinya sudah stabil.

Lukanya sudah kering, tinggal berobat jalan saja,” ucap Syaiful.

Syaiful mengimbau agar orangtua mengawasi anak-anaknya saat bermain.

Ia juga meminta orangtua agar menjauhkan barang-barang berbahaya dari anak-anak termasuk hand sanitizer.

“Saya imbau pengawasan orangtua terhadap anaknya yang main dekat api.

Terus kalau ada barang bahaya alkohol atau hand sanitizer dijauhi dari anak-anak,” tutur dia.

Bisa Bakar Motor?

 Di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona, menjadi pemandangan normal ketika ada penyemprotan cairan disinfektan.

Namun, ternyata cara pencegahan penyebaran virus ini bisa berdampak buruk.

Sebab, jika dilihat dari video yang viral di media sosial, seperti yang diunggah akun @bataviainfo, penyemprotan cairan disinfektan pada sepeda motor dapat menyebabkan kebakaran.

Diketahui, insiden tersebut terjadi di India.

Ribut Wahyudi, Kepala AHASS Bintang Motor di Cinere, mengatakan, jika dilihat dari videonya, cairan yang disemprotkan cukup banyak dan mesinnya cukup panas.

"Namun, saya belum bisa menyimpulkan kandungan alkohol berapa banyak yang bisa terbakar dan panas berapa derajat yang bisa membakar cairan disinfektan," ujar Wahyudi, ketika dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), menambahkan, perlu dilihat kembali komposisi dari bahan disinfektan tersebut.

"Selain itu, kondisi dari sepeda motor pun perlu dicek apabila ditemukan kebocoran pada bagian busi atau knalpot, karena hal tersebut juga dapat memicu kebakaran," kata Endro.

Riecky Patrayudha, Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, sumber api biasanya dari bagian penghasil panas mesin, seperti knalpot atau dari percikan bunga api.

"Percikan bunga api bisa dari kabel busi yang bocor atau saklar elektronik yang sedang mengalirkan arus listrik," ujar Riecky.

Menurut Riecky, cairan disinfektan yang mengandung alkohol tidak boleh disemprotkan dekat dengan panas, sumber api, atau percikan listrik.

Pakar Paru

Saat ini cairan disinfektan banyak digunakan demi menekan jumlah mikroorganisme di tengah pandemi Covid-19.

Penggunaan disinfektan jadi marak disemprotkan di jalan hingga pembuatan bilik atau chamber.

Pakar Paru Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang juga sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Prof. Reviono mengatakan, bahwa penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh sangat berbahaya.

Hal ini dikarenakan bahan yang terkandung dalam disinfektan merupakan partikel berbahaya.

Jika disinfektan tersebut langsung terhirup maka bisa membuat peradangan pada saluran nafas serta jika terkena mata akan terjadi iritasi.

"Kalau tiap hari disemprot ke tubuh kan otomatis ada akumulasi partikel berbahaya entah itu deterjen maupun alkohol akan terhirup dan masuk ke saluran pernafasan.

Maka secara akumulasi akan terjadi kerusakan yang paling ringan yaitu bronkitis akut.

Selain itu, bisa juga terjadi peradangan Pneumonitis jadi di alveoli ikut meradang atau terjadi kerusakan," terang Prof. Reviono, Rabu (1/4/2020).

Prof. Reviono menyarankan jika memang bepergian dari tempat yang disinyalir sumber infeksi seperti habis jenguk orang sakit atau dari rumah sakit ketika sampai rumah langsung membersihkan diri termasuk ganti pakaian.

Namun jika bepergian biasa misalnya ke rumah teman atau saudara yang sehat, Prof. Reviono menyarankan cuci tangan dengan sabun sudah efektif untuk membunuh kuman, bakteri dan virus di tangan.

Dan tentunya tetap gunakan masker, jaga jarak dan hindari kerumunan terlebih dahulu.

Sedangkan penyemprotan disinfektan di jalan menurut Prof. Reviono hanya efisien dilakukan di suatu daerah yang banyak di jumpai Orang Dengan Pengawasan (ODP) Covid-19.

"Menurut saya lebih efektif dengan mengelap ke permukaan benda yang sering disentuh. Seperti daun pintu, pegangan tangga, pegangan lift, pegangan kursi karena penularan lewat benda-benda tersebut relatif tinggi," katanya.

Prof. Reviono menghimbau supaya masyarakat senantiasa menjaga kesehatan.

"Kalau orang itu sehat, pertahanan tubuh bisa melawan virus maka virus mati dengan sendirinya.

Selama virus itu menular maka virus akan hidup terus karena berpindah dari orang satu ke orang lain.

Maka perlunya jaga jarak serta hindari kerumunan yaitu untuk memutus penyebaran Covid-19.

Minimal jarak satu meter supaya kalau ada virus tidak melompat, kalau sedang batuk pakai masker, hindari salaman dan anjuran dari pemerintah lainnya," pungkasnya. (*)

(*)

KISAH NYATA: Petugas KUA Nikahkan Mantan Istri dengan Teman Viral, Netizen: Penghuluku Mantanku

Nasib Siswi SMP Digilir 4 Penjahat Kelamin Kenalan dari Facebook di Bantaran Sungai Bengawan Solo

Detik-detik Dada Polisi Brimob Brigadir Bernard Ditusuk Pisau 2 Penolongnya Ketika Jatuh Kecelakaan

Akal Bulus Pemuda Sutiono Hamili Siswi SMP Lalu Ditinggal Nikah dengan Cewek Lain

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved