Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Penemuan 16 Mayat dan 24 Tas Berisi Potongan Manusia, Diduga Korban Kelompok Kriminal

Setidaknya sebanyak 16 mayat dan lebih dari dua lusin tas berisi potongan tubuh manusia ditemukan di luar kota Guadalajara, Mexico City

Editor: galih permadi
(AFP PHOTO)
ilustrasi mayat 

TRIBUNJATENG.COM, MEXICO CITY - Setidaknya sebanyak 16 mayat dan lebih dari dua lusin tas berisi potongan tubuh manusia ditemukan di luar kota Guadalajara, Mexico City menurut Jaksa negara itu.

Penemuan mengerikan itu diumumkan pada Kamis (18/6/2020) selama sepuluh hari terakhir, di 4 wilayah berbeda di barat negara itu sebagaimana dilaporkan AFP.

16 mayat manusia ditemukan di perbatasan dengan negara bagian Guanajuato, salah satu negara paling kejam karena aktivitas kelompok kriminal dan penyelundupan bensin.

Hanya 6 Jam Ada Temuan 4 Mayat di Semarang, Ini Penyebab Kematian

KISAH NYATA: Petugas KUA Nikahkan Mantan Istri dengan Teman Viral, Netizen: Penghuluku Mantanku

Nama Yulia Fera Mendadak Viral karena Temuan Bungkusan Pocong di Kuburan Kudus, Ini Sosoknya

Ditanya Soal Dugem dan Mabuk, Pengakuan Bintang Emon Bikin Deddy Corbuzier Syok

Mayat tiga pria ditemukan di luar sebuah pertambangan timah, bersama mayat seorang wanita yang tangan dan kakinya dipasung, sebagaimana dijelaskan Jaksa.

Sementara tulang belulang dari 9 pria dan seorang wanita ditemukan di sebuah peternakan kecil.

Ada pun mayat manusia yang dikemas dalam 24 tas yang ditemukan di Guadalajara, salah satu kota terbesar di Meksiko, menurut pihak otoritas masih belum jelas ada berapa banyak orang yang dapat diketahui dari sekian banyak jasad tersebut.

"Lembaga Ilmu Forensik akan menentukan jumlah mayatnya," kata jaksa negara bagian Jalisco, Gerardo Solis.

Pada 2006, presiden saat itu, Felipe Calderon, melancarkan serangan militer yang kontroversial terhadap gerombolan penjahat yang terorganisir yang dikatakan para pakar dan kelompok hak asasi manusia sebagai salah satu penyebab utama meningkatnya kekerasan di Meksiko.

Angka resmi menunjukkan hampir 287.000 pembunuhan telah dilakukan di Meksiko sejak saat itu, meski pun tidak jelas berapa banyak yang terkait langsung dengan organisasi kriminal narkoba.

6 Jam 4 Mayat

Sebelumnya, dalam rentang waktu tak kurang dari enam jam terdapat temuan empat mayat di Kota Semarang, Jumat (19/6/2020).

Temuan mayat tersebut masing-masing berada di Kecamatan Genuk, Semarang Timur, Tembalang dan Tugu.

Keempat mayat itu meninggal lantaran disebabkan dua faktor yakni kecelakaan yang dialami dua mayat di Genuk dan Tugu.

"Kalau di Tugu memang betul-betul kecelakaan sebab korban terserempet kereta barang saat akan menyeberang," jelas Kapolsek Tugu Kompol I Ketut Raman kepada Tribunjateng.com.

Identitas korban kecelakaan di Tugu yaitu Sakimin (63) warga Tambakaji Ngaliyan Semarang.

Korban tersambar kereta sekira pukul 11.28 WIB.

Selanjutnya temuan mayat di kecamatan Genuk diduga kecelakaan kerja.

Hal ini ditegaskan oleh Kapolsek Genuk Kompol Subroto.

Dia menjelaskan, korban yakni Muhammad Ahnaf (25) warga Kelurahan Wringinjajar Kecamatan Mranggen Demak.

Dia seorang pekerja pabrik PT Citra Gemilang Plastindo di Jalan Raya Kaligawe Kelurahan Banjardowo Genuk.

"Kematian korban diduga lantaran tersengat listrik saat mengoperasikan mesin Fiji atau 
mesin penggolah biji plastik menjadi produk selang air," jelasnya.

Sedangkan dua mayat lain ditemukan meninggal dengan dugaan kuat mengalami sakit.

Seperti halnya di Kecamatan Semarang Timur, dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, ditemukan seorang wanita meninggal dunia di Pasar Langgar Semarang Jl. RA. Kartini Kelurahan Karangturi Kecamatan Semarang Timur, Jumat (19/6/2020) sekira pukul 06.00.

Adapun identitas korban Hartini (67) warga Prambanan Klaten. sebagai pedagang rebung di pasar tersebut.

Diketahui setiap hari korban tidur di pasar tersebut, korban ditemukan oleh seorang kuli panggul pasar yang menemukan korban tergeletak di jalan los pasar.

Posisi korban telentang mengenakan kaos warna putih dengan celana warna hitam.

"Betul ada temuan mayat itu, korban diduga tewas karena sakit tanpa ada luka kekerasan," ujar Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro saat dihubungi Tribunjateng.com.

Kemudian, ditemukan seorang nenek meninggal tanpa identitas di belakang Ponpes Alfatah Mangunharjo Tembalang sekira pukul 10.30.

Nenek itu ditemukan oleh warga setempat yang hendak pergi ke kebun melihat tanaman singkong.

Ketika sampai di lokasi kejadian saksi itu terkejut lantaran melihat orang tanpa busana tergeletak di tanah dengan posisi telentang.

Identitas Korban belum diketahui, korban berjenis kelamin perempuan dengan perkiraan usia sekira 70 tahun ciri - ciri fisik berat badan sekira 50 kilo, tinggi badan sekira 165 sentimeter, rambut pendek, dan warna kulit sawo matang.

Berdasarkan keterangan sementara dari petugas kesehatan Puskemas Kedungmundu membenarkan korban sudah dinyatakan meninggal sudah lebih dari 1x24 jam.

"Hasil pemeriksaan fisik sementara oleh tim Inafis Polrestabes Semarang tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan. Jenazah dibawa ke RSUP Kariadi untuk penanganan lebih lanjut," tandas Kapolsek Tembalang Kompol Mas'ud.

Kronologi Pedagang Meninggal

Hartini (67) warga Prambanan Klaten yang setiap hari bekerja sebagai pedagang rebung di Pasar Langgar Karangturi Kecamatan Semarang Timur tiba-tiba meninggal di pasar tersebut, Jumat (19/6/2020) sekira pukul 06.00 WIB.

Sontak meninggalnya korban membuat geger seluruh pasar.

Menurut Kapolsek Semarang Timur, Iptu Budi Antoro menjelaskan, korban diketahui meninggal dunia oleh seorang tukang panggul pasar yang melihat korban sudah tergeletak di jalan los pasar.

Kemudian dia memberitahukan ke penjaga WC pasar lalu bersama-sama memeriksa kondisi korban yang ternyata sudah meninggal dunia.

Dari keterangan penjaga WC, sebelum ditemukan meninggal, korban sempat berada di kamar mandi lalu berjalan menuju los pasar dagangannya.

"Korban meninggal karena sakit, setelah dicek tim Inafis Polrestabes Semarang tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com.

Dijelaskan Kapolsek, korban sehari-hari berdagang rebung dan tidur di pasar Langgar.

Mengetahui ibunya meninggal, anak korban telah menerima kejadian itu dengan bukti membuat surat pernyataan menerima kematian ibunya dan tidak dilakukan otopsi atas kematian.

"Mayat hanya diotopsi di RSUP Kariadi dilanjutkan di makamkan oleh pihak keluarga," tandasnya.

(iwn)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belasan Mayat dan Potongan Tubuh Ditemukan di Meksiko, Diduga Ulah Organisasi Kriminal"

Bertrand Antolin Murka Adik Dilecehkan Pengajar Kursus Setir Mobil: Melapor Malah Whatsapp Diblok!

Ini Penjelasan IDI Soal Viral Video Dokter Stres Tanpa Busana Suami dan Anak Meninggal Karena Corona

Aksi Heroik Prajurit TNI Kontingen Garuda Gagalkan Perang Seusai Hadang Tank Merkava Israel

Irsan Klaim Temukan Obat Corona dari Asap Cari Tempurung Kelapa, Diminta Erick Thohir Ketemu Jokowi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved